Jakarta, CNN Indonesia -- Anies Baswedan tak mau ambil pusing dengan viral lagu kampanye
Ayo Kobarkan Semangat Jakarta, yang dituduh menjiplak lagu Hashem Melech milik musisi Yahudi asal Israel, Gad Elbaz.
Ia memilih untuk fokus memaksimalkan masa-masa menjelang berakhirnya kampanye putaran kedua.
"Saya enggak tau juga saya. Artinya kita nggak mau pusing hal yang keci-kecil," kata Anies di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (7/4).
"Ya menarik saja, semakin hari semakin (aneh). Memang nggak ada pekerjaan lain gitu?," imbuhnya.
Anies mengatakan, polemik lagu
Ayo Kobarkan Semangat Jakarta telah diklarifikasi oleh tim pemenangannya di laman resmi tim pemenangan Anies-Sandi, jakartamajubersama.com.
Dalam laman itu, kubu Anies-Sandi mengatakan lagu
Ayo Kobarkan Semangat Jakarta berasal dari lagu
Kobarkan Semangat Indonesia yang selalu dibawakan oleh Taufiq Ridho Allahuyarham (Sekretaris Jenderal PKS 2013-2016) dan Shoutul Harokah saat menjelang kampanye Pileg 2014.
"Tidak mungkin lagu Kobarkan Semangat Indonesia menjiplak lagu band Israel, karena lagu Kobarkan Semangat Indonesia diterbitkan lebih dulu yaitu pada April 2014 sedangkan lagu band Israel baru diterbitkan Januari 2016," kata Tim Anies-Sandi di laman resminya.
Sandiaga Uno juga membantah bahwa lagu itu menjiplak musisi Yahudi. "Lagu itu dari teman-teman Partai Keadilan Sejahtera yang dimodifikasi dan sudah dimasukkan ke fitnahlagi.com," kata Sandi di Cakung, Jakarta Timur, Jum'at (7/4).
Saat ditanya lebih lanjut, Sandi enggan menjelaskan dengan rinci. Ia kembali meminta awak media melihat situs fitnahlagi.com untuk klarifikasi lagu kampanye.
"Tentunya silahkan cek dengan refrensi fitnahlagi.com, di situ bisa kita luruskan. Itu adalah sebuah gerakan melalui teman-teman, untuk yang tidak suka persatuan sejuk dan memecah belah," kata Sandi.
Berdasarkan penelusuran CNNindonesia.com, situs fitnahlagi.com belum memuat klarifikasi soal lagu kampanye. Unggahan terakhir situs itu menampilkan video wawancara Anies dengan sejumlah wartawan yang membahas soal fitnah-fitnah selama Pilkada DKI Jakarta.