Jakarta, CNN Indonesia -- Memanfaatkan posisi sebagai penantang, Anies Baswedan-Sandiaga Uno merumuskan program dengan berangkat dari analisis mereka terhadap kondisi transportasi publik di era kepemimpinan pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Pasangan calon nomor urut tiga di Pilkada DKI itu menyebut pelayanan transportasi publik harus dibarengi dengan pengelolaan moda yang terintegrasi. Mereka melihat celah kurangnya sinergi antara pelayanan
bus rapid transit (BRP) sebagai moda trayek utama dengan kendaraan-kendaraan pengumpan di luar Transjakarta.
Sejak kampanye putaran pertama, Anies-Sandi rajin menyosialisasikan program integrasi transportasi berlabel OK Otrip. Mereka berencana mengintegrasikan pelayanan transportasi mikrolet atau angkutan kota (angkot), serta Metromini dan Kopaja bersama Transjakarta.
Lewat OK Otrip, pengguna bisa menumpang transportasi publik Jakarta hanya dengan sekali bayar Rp5.000,- alias goceng. Konsep pembayaran nantinya diterapkan melalui sistem karcis terusan dan berlanjut ke sistem elektronik mengandalkan kartu tap.
Transportasi publik yang tidak masuk integrasi adalah angkutan non trayek seperti ojek dan taksi karena sifatnya menarik penumpang pribadi, bukan massal. Angkutan rel seperti KRL juga tidak masuk integrasi OK Otrip karena menjadi kewenangan pemerintah pusat.
 Saat ini sudah ada Kopaja terintegrasi di jalur Transjakarta. Tapi di lapangan para penyedia jasa angkutan itu masih tetap menagih ongkos pada penumpang. (Antara Foto/Rivan Awal Lingga) |
Anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Anies-Sandi, Izzul Waro, mengatakan realisasi pelayanan transportasi publik terintegrasi nantinya bakal menggandeng angkutan umum milik perorangan, koperasi, serta perusahaan swasta.
Penyedia transportasi angkutan umum akan menerima uang dari Pemrov DKI sesuai dengan jarak yang ditempuh kendaraan saat beroperasi. Dengan begitu sistem setoran hilang dan penyedia mendapatkan uang berdasarkan hitungan jarak.
Izzul menyebut besaran uang yang dibayarkan pada penyedia armada bakal berbeda menyesuaikan trayek yang ditempuh kendaraan. Kendaaan yang melewati trayek sulit dan dipenuhi jalan rusak akan mendapat bayaran lebih tinggi. Uang lebih itu bisa digunakan untuk biaya perawatan operasional dan upah pengemudi.
"Kami belum bisa tentukan sekarang berapa bayaran per kilometer, karena harus berkomunikasi dengan penyedia armada, Organda (Organisasi Pengusaha Angkutan Darat) dan juga
stakeholder transportasi terkait," kata Izzul.
Untuk mendukung program pelayanan satu pintu OK Otrip, Anies-Sandi berjanji bakal segera meremajakan angkot dan metromini serta melakukan inspeksi setiap hari. Armada yang beroperasi harus layak jalan sesuai dengan Perda Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi.
Aturan soal standar kelayakan kendaraan umum juga diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) Perhubungan Nomor 28 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.
Izzul mengatakan, Pemprov DKI saat ini mengalokasikan dana Public Service Obligation (PSO) sebesar Rp 2,8 triliun untuk Transjakarta. Anies-Sandi, kata dia, bisa menggunakan dana seefisien mungkin sehingga bisa dialokasikan untuk membantu biaya peremajaan angkot dan metromini.
"Tahun pertama kami targetkan integrasi di tiga koridor busway," kata Izzul.
 Belum semua Kopaja bergabung dengan Transjakarta. Sebagian banyak masih berkeliaran di jalanan tanpa terintegrasi di jalur busway. (Antara Foto/Vitalis Yogi Trisna) |
Pengamat Transportasi Publik Azas Tigor Nainggolan berpendapat integrasi transportasi memang solusi tepat mengatasi kemacetan di Jakarta. Meski demikian, Tigor menyebut solusi mengintegrasikan pelayanan transportasi publik bukan gagasan murni Anies-Sandi.
"Kami mau tunggu apa hal baru untuk Jakarta dari Anies-Sandi. Menurut saya gagasan ini bukan gagasan baru. Anies-Sandi ambil dari gagasan dari kalangan pengamat tarsnportasi Jakarta, jangan klaimlah," kata Tigor kepada CNNIndonesia.com, Rabu (29/3).
Tigor juga mengkritisi tarif Rp5.000,- untuk satu kali perjalanan yang ditetapkan Anies-Sandi. Ia menilai tarif itu masih tergolong mahal, apa lagi pengguna transportasi umum di Jakarta cenderung melakukan beberapa kali perjalanan. Menurutnya lebih baik menyediakan karcis atau kartu dengan tarif yang tetap untuk perjalanan satu hari
"Jadi satu hari mau naik apa saja, berapa kali pun, bayar tetap sama. Itu bisa dibuat lebih murah dari Rp 5.000. Kalau biaya operasional transportasi umum memang harus ada subsidi supaya masyarakat mau naik angkutan umum," kata Tigor.
Ketua Inisiatif Strategis untuk Transportasi (Instran) Darmaningtyas sementara itu menyebut kebijakan tarif Rp5.000,- untuk semua angkutan umum itu sangat rentan diperdebatkan.
Tyas menyebut besaran tarif itu merupakan putusan politis. Pasalnya, kata Tyas, kebijakan itu bakal menimbulkan konsekuensi Pemprov DKI memberikan subsidi kepada operator angkutan umum.
"Sama halnya dengan penentuan tarif KRL yang maksimal dibayar penumpang hanya Rp5.000,- untuk perjalanan terjauh. Konsekuensinya, Pemerintah memberikan subsidi kepada operasional KRL," kata dia.
Selanjutnya... Ide integrasi yang tersalip
Terlepas dari itu, mimpi Anies-Sandi untuk mewujudkan integrasi Transjakarta dengan moda pengumpan tak harus menunggu Pilkada usai. Program OK Otrip yang digaungkan mereka sudah direalisaikan oleh Pemprov di sela masa kampanye putaran kedua.
PT Transjakarta telah menandatangani nota kesepahaman dengan angkutan umum di bawah kendali Koperasi Wahana Kalpika yang akan menjadi kendaraan pengumpan.
Selama tiga bulan ke depan, setidaknya akan ada 6.000 armada angkutan umum di sepuluh trayek berbeda yang akan di uji coba untuk memberikan layanan gratis kepada penumpang Transjakarta pada jam-jam tertentu. Mulai dari jam jam 05.00 WIB sampai jam 09.00 WIB, dan dari jam 16.00 WIB sampai jam 20.00 WIB.
Sepuluh trayek angkot tersebut yakni dari dan ke: Semper-Tipar Cakung, Cililitan-Munjul, Rawa Buaya-Grogol, Terminal Cililitan-Condet, Lebak Bulus-Petukangan, Kelapa Gading-Terminal Rawamangun, Pondok Labu-Pasar Kebayoran Lama, Pulogadung-Pejuang Jaya, Tanjung Priok-Balakturi, dan Rawamangun-Klender.
Untuk menikmati fasilitas tersebut, para penumpang harus memiliki Kartu Sahabat KWK lebih dulu. Kartu ini dapat dibeli di semua halte Transjakarta dengan harga Rp 15.000. Dapat digunakan sepuasnya, dalam waktu-waktu tertentu, selama satu bulan.
Sejak MoU kerja sama antara KWK dengan Transjakarta ditandatangani, Anies telah merespons bernada satire.
"Ya, warga Jakarta bisa menilai siapa yang pernah bicara soal integrasi duluan," kata Anies, "Baru kampanye saja lawannya sudah meniru."
 Angkutan umum KWK telah berintegrasi dengan Transjakarta. Keputusan diambil di tengah masa kampanye putaran dua Pilkada DKI. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman) |
Anies pada kesempatan terpisah menyatakan, program integrasi sistem transportasi massal di Jakarta akan mengandalkan tiga moda tulang punggung utama, yakni Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT).
"Core nya itu adalah MRT, LRT dan BRT. Core dalam artian tulang punggung, untuk (transportasi) masuk sampai kampung-kampung," kata Anies di Gedung DPR, tadi malam.
Saat ini, PT MRT Jakarta tengah menyelesaikan fase pertama MRT tahap satu dengn rute Bundaran HI-Lebak Bulus. Proyek itu direncanakan selesai akhir tahun 2018 dan dapat dioperasikan 2019.
Sementara LRT Jakarta juga tengah merampungkan pekerjaan tahap satu rute Kelapa Gading-Velodrome (Rawamangun) untuk kepentingan Asian Games 2018.
Sedangkan BRT atau lebih dikenal sebagai Transjakarta, telah memiliki 13 koridor yang terbentang di seluruh wilayah Jakarta dn sekitarnya. Terakhir, koridor 13 siap dioperasikan dengan rute Kapten Tendean-Ciledug.
Anies menjelaskan, ketiga transportasi massal itu nantinya akan terintegrasi dengan angkutan publik hingga level terkecil, mulai dari mikrolet atau angkot, hingga metro mini dan kopaja dengan sistem tiket tunggal Rp5.000,-.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu enggan menjelaskan lebih detail soal konsep yang dia usung lantaran takut ditiru oleh pesaingnya di Pilkada DKI Jakarta 2017.
 Selain Kopaja dan Mikrolet, Metromini juga bakal digandeng Anies-Sandi untuk (Antara Foto/Zabur Karuru) |
Anies mengklaim program integrasi transportasi massal yang dia usung tidak akan membebani APBD DKI Jakarta. Alokasi anggaran untuk membenahi transportasi menurutnya dapat dikompensasi dari biaya ekonomi yang turun setelah sistem berjalan.
"Ekonomi kita menjadi bengkak biayanya karena kemacetan dan kendaraan pribadi yang banyak. Jadi besarnya anggaran di situ akan dikompensasi dari biaya ekonomi," kata Anies.
Pada APBD 2017 tercatat anggaran untuk pemberian subsidi Transjakarta sebesar Rp3 triliun. Anies menyebut alokasi anggaran untuk subsidi itu akan bertambah secara bertahap.
Anies menambahkan, pelaksanaan integrasi ini akan dimulai per wilayah terutama yang belum terjangkau transportasi umum. "Jadi cara integrasinya bukan per moda tapi wilayah," katanya.