Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah memiliki perhitungan tepat ihwal maraknya pembangunan jalan layang dan jalan lintas bawah yang saat ini berlangsung.
Menurut Ahok, sapaan Basuki, dirinya sengaja melaksanakan pembangunan jalan layang dan lintas bawah dalam skala besar di waktu bersamaan.
Alasannya, ia tak ingin menyicil pembangunan karena dianggap tak akan berdampak pada pengurangan kemacetan ibu kota.
"Saya pilih potong sekaligus. Macetnya 80 persen (seperti) macetnya jalan terowongan bawah paling 1-2 tahun selesai. Orang Jakarta juga sudah biasa mengalami kemacetan," kata Ahok di Jalan Potlot, Jakarta, Kamis (13/4)
Ahok memaparkan, jika pembangunan jalan layang dan lintas bawah tak dilakukan bersamaan maka penambahan ruas jalan tak akan sebanding dengan peningkatan volume kendaraan. Ia juga mengklaim, pembangunan dalam waktu terpisah akan memakan waktu total 10 tahun
Sementara, jika pembangunan dilakukan serempak maka tambahan jalan layang dan lintas bawah dapat dirasakan maksimal dua tahun mendatang
"Saya sudah katakan ini tiga tahun lalu. Keputusan ini (kata konsultan) akan merugikan saya (saat Pilkada). Saya sudah tahu. Kita sudah hitung kalau membuat proyek sekaligus ini pas puncak macetnya ketika lagi pemilihan," tuturnya
Ia pun mengungkap, jika dirinya kalah pada Pilkada maka gubernur baru ibu kota nanti hanya akan menikmati hasil pembangunan infrastruktur jalan yang telah ia lakukan
"Siapapun yang terpilih menggantikan kami dia keenakan tuh tinggal resmikan saja semua."