SETARA Anggap Tamasya Al Maidah Ancam Integritas Pilkada

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Apr 2017 20:38 WIB
Berbeda dengan SETARA Institute, tokoh ulama NU Solahudin Wahid menilai Tamasya Al Maidah sah-sah saja selama dapat menjaga kondisi saat pemungutan suara.
Tamasya Al-Maidah dianggap sebagai pelanggaran serius yang merusak integritas pilkada. (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua SETARA Institute Hendardi menganggap bahwa acara Tamasya Al Maidah masuk kategori pelanggaran serius yang terstruktur, sistematis, dan masif, yang bisa merusak integritas Pilkada DKI Jakarta.

Hendardi menjelaskan, Tamasya Al Maidah dalam bentuk pengerahan massa ke TPS di seluruh DKI Jakarta adalah teror dan intimidasi politik yang akan mempengaruhi pilihan warga dalam penyelenggaraan pemilu yang bebas, jujur, dan adil.

"Sekalipun partisipasi pengawasan atas pelaksanaaan pilkada dijamin Undang-Undang, tetapi dalam konteks politik DKI Jakarta hal itu bermakna lain," ujar Hendardi melalui rilis pers yang diterima CNNIndonesia.com pada Sabtu (15/4).

Hendardi pun memohon agar pihak penyelenggara menghentikan rencananya itu. Menurutnya, 19 April 2017 adalah waktu bagi warga DKI menjadi wasit atas kontestasi politik lima tahunan itu.

"Cukup sudah penebaran kebencian dan intimidasi terjadi selama proses kampanye seperti terjadi sebelumnya," katanya.

Hendardi juga mengajak Polri dan Bawaslu bertindak agar acara tersebut tidak terjadi. Ia meminta pengerahan massa harus dicegah, karena hal itu merupakan pelanggaran pilkada dan tindak pidana pemilu.

Tamasya Al Maidah merupakan gerakan yang digagas oleh Gema Jakarta. Dalam acara itu warga Muslim di Jakarta diminta untuk mengawal dan memantau pelaksanaan pilkada agar berjalan jujur, adil, dan demokratis.

Tak Masalah

Sementara itu tokoh ulama Nahdlatul Ulama Solahudin Wahid menganggap acara Tamasya Al Maidah sebagai hal yang wajar dan tak perlu dipersoalkan. 

Menurut sosok yang akrab disapa Gus Solah itu, Tamasya Al Maidah tak perlu dilarang selama selama dapat menjaga situasi kondusif saat pemungutan suara.

"Itu tidak ada larangan, PDIP juga menarik anggotanya kemari (Jakarta), itu tidak apa, asal menjaga suasana, tidak ribut dan tidak ada intimidasi, permainan uang dan curang," kata Gus Solah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER