Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga riset PoliticaWave merilis hasil penelitian terkait sentimen warganet terhadap calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Hasilnya, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapat sentimen negatif yang lebih tinggi ketimbang pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
"Sentimen positif Ahok-Djarot sebesar 54,92%, sentimen negatifnya sebesar 45,08%. Sementara Anies-Sandi sentimen positifnya lebih kecil dari sentimen negatifnya 55,46 persen dan sentimen positifnya 44,54 persen," demikian rilis hasil penelitian PoliticaWave yang diterima
CNNIndonesia.com, Sabtu (15/4).
Sentimen negatif dari netizen kepada Anies-Sandi dipicu di antaranya oleh kritik terhadap program kerja, dugaan beberapa kasus hukum, dan dugaan kampanye suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Adapun sentimen positif terhadap Anies-Sandi terbangun dari penolakan mereka terhadap reklamasi, program kerja, dan dukungan ormas serta partai seperti Partai Amanat Nasional (PAN) dan Perindo.
Di kubu Ahok-Djarot, sentimen negatif berasal dari isu penistaan agama dan proses persidangannya. Isu negatif juga muncul dari desakan penonaktifan gubernur, Aksi 212 dan 313, serta kekalahan di sejumlah hasil survei.
Untuk sentimen positif, Ahok-Djarot mendapatkannya dari dukungan partai Islam, penampilan debat, dan program kerja.
Pemantauan dilakukan pada 1 hingga 10 Februari 2017 di tujuh media sosial yaitu
Twitter, Facebook, Blog, Forum, Online News, Instagram dan
Youtube.
Dalam kurun itu, tercatat ada 14.603.893 percakapan dan 2.258.354 warganet yang melakukan percakapan terkait Pilkada DKI.
PoliticaWave juga memantau percakapan netizen. Hasilnya, Ahok-Djarot dipercakapkan oleh 52.72 persen warganet dan dan pasangan Anies-Sandi dipercakapkan oleh 47,28 persen warganet.