Jakarta, CNN Indonesia -- Hari pemungutan suara pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua akan menjadi tonggak pemerintahan Jakarta untuk lima tahun ke depan. Namun, bagi dua perempuan berusia 49 tahun di kawasan pecinan Glodok, Lina dan Ko Siau Li, hari pencoblosan ini menghadirkan kembali kenangan persahabatan yang terputus selama sepuluh tahun.
Ko Siau Li yang tinggal di Glodok sejak kanak-kanak kaget ketika melihat sahabat masa kecilnya, Lina, mencoblos di sebelah bilik suaranya. Ibu dua anak itu berteriak histeris ketika melihat Lina selesai menggunakan hak suara.
"Tadi saya bikin orang kaget, langsung mejerit pas melihat dia, soalnya teman saya ini kok tiba-tiba muncul," ujar Li sambil merangkul Lina.
 Suasana Pemungutan Suara Di TPS 9 Kelurahan Glodok. (CNN Indonesia/Tiara Sutari) |
Li mengatakan, pertemuan terakhirnya dengan Lina terjadi bertahun-tahun lalu. Beberapa tahun lalu Lina meninggalkan Glodok untuk menetap di Singapura. Li berkata, mereka adalah kawan bermain yang kerap berbagi gosip.
"Dulu saya belanja sambil makan sama Li, tapi karena saya ikut suami, kami sudah enggak pernah main lagi, paling telepon sesekali tapi mahal karena telepon lintas negara," kata Lina seraya tertawa ke arah temannya.
Setelah membuat kehebohan di TPS 9 yang berada di depan Vihara Dewi Sila Amerta, dua sahabat karib itu melepas rindu dengan cara menyantap sarapan bersama. Setelah itu, Lina akan mengejar pesawat untuk pulang ke Singapura sore nanti.
"Saya mau menculik dia dua jam.
Ngajak makan, soalnya dia bilang mau ke Singapura lagi, padahal gubernur yang menang saja nanti belum ditentukan ketika dia pergi," kata Li sambil tertawa.
Demi Hak SuaraSelama tujuh tahun terakhir, Lina tinggal di Singapura bersama suami dan tiga anaknya. Ia mengaku jarang pulang ke Jakarta.
Kedatangan Lina ke Jakarta tengah pekan ini khusus untuk menunaikan kewajibannya sebagai warga DKI Jakarta. Ia merasa harus berpartisipasi dalam Pilkada DKI 2017.
"Jelas saya ingin ikut mencoblos. Alamat saya masih di Glodok, saya punya rumah di sini," kata Lina.
Awal pekan ini Lina mendatangi kantor kelurahan untuk memastikan nama dan formulir surat keterangan miliknya berlaku saat hari pencoblosan. Ia menjalani proses itu tanpa suami dan anak-anaknya.
"Mereka memang bukan warga Glodok, jadi tidak ikut saya ke Jakarta," kata Lina.
Lina dan Ko Siau Li tidak berekspektasi secara berlebihan terkait pemenang di Pilkada DKI. Mereka hanya berharap, pasangan mana pun yang terpilih menjadi kepala daerah DKI akan melanjutkan pembangunan yang telah bergulir di ibu kota.
"Kalau Pak Ahok menang, berarti nanti Jakarta bisa terus bersih dan nyaman. Kalau Pak Anies yang menang, tidak apa, yang penting dia bisa melanjutkan program yang sudah bagus saat ini," kata Lina.
 Pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga telah memproklamasikan pilkada damai. Mereka mengajak masyarakat Jakarta menghormati hasil pemungutan suara. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Sebanyak 7.218.254 pemilih Jakarta bakal menyebar menempati bilik-bilik suara di 13.034 tempat pemungutan suara (TPS). Setelah melalui serangkaian perang opini, argumentasi, gesekan, dan sejumlah suasana panas lainnya, keputusan harus diambil.
Pemilih hanya dihadapkan pada dua pilihan: Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Pemungutan suara akan digelar pukul 7.00 hingga sekitar 13.00 WIB. Setelahnya, panitia di setiap TPS akan menghitung perolehan suara secara manual sebelum menyerahkannya kepada penyelenggara pilkada di tingkatan yang lebih tinggi.