Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menemukan pemilih bermasalah alias siluman yang menggunakan C6 KWK-II atas nama orang lain di TPS 54, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Anggota tim Ahok-Djarot, Guntur Romli, mengatakan seorang pria bernama Parman menggunakan formulir C6 atas nama Hasan Basri (61). Laporan itu dia terima berdasarkan kesaksian warga.
"Saat ini pelaku sudah diamankan di TPS yang bersangkutan dan akan diproses," kata Guntur di Posko Pemenangan, Hotel Pullman, Rabu (19/4).
"Kami dari timses Ahok-Djarot menghimbau agar proses pilkada ini tetap jujur adil dan transparan," lanjut Guntur.
Sementara itu, anggota tim Ahok-Djarot lainnya, Ledia Hanifa Amaliah menyebut pihaknya hingga pukul 11.00 WIB menemukan kekurangan suarat suara yang jumlahnya rata-rata di atas 100 surat suara di delapan TPS yang tersebar di Jakarta.
"Kami meminta kepada KPUD DKI Jakarta untuk segera mengambil langkah-langkah dengan menyediakan tambahan surat suara di beberapa TPS," kata Ledia.
Di tempat terpisah sebelumnya, tim Ahok-Djarot juga menemukan dugaan perlakuan intimidasi terhadap pemilih yang terjadi di beberapa tempat pemungutan suara di kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Juru bicara tim pemenangan, Raja Juli Antoni mengatakan ada empat TPS di kelurahan Kamal, Kalideres, yang diindikasi timbul kekhawatiran dan kegaduhan.
Selain itu, berdasarkan informasi yang didapat tim pemenangan, di TPS 15 di kawasan Ancol juga terjadi intimidasi oleh pihak-pihak tertentu.
"Kami menemukan adanya intimidasi pemilih di TPS 13, 16, 17, dan 24 di Kelurahan Kamal, dan di TPS 15 di Ancol ada kerumunan orang dengan atribut tertentu," kata Raja saat ditemui di Hotel Pullman.
Ikuti perkembangan Pilkada DKI Jakarta di sini.