Warga Cirebon Tamasya Al Maidah 'Serbu' TPS Bendungan Hilir

CNN Indonesia
Rabu, 19 Apr 2017 13:37 WIB
Kegiatan yang dilakukan tersebut untuk membantu umat muslim yang dianggap telah kehilangan haknya untuk mendapat pemimpin.
Kegiatan yang dilakukan tersebut untuk membantu umat muslim yang dianggap telah kehilangan haknya untuk mendapat pemimpin. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Gerakan Memilih Pemimpin Muslim, Andi Mulya (57) mengklaim dirinya jauh-jauh datang dari Cirebon untuk mengawal jalannya Pilkada DKI Jakarta bersama 50 orang lainnya.

Dia mengatakan, kegiatan yang dia lakukan tersebut untuk membantu umat muslim yang dia anggap telah kehilangan haknya untuk mendapat pemimpin di Jakarta.

"Kami datang untuk mengawal, ada 50 orang, kami berkeliling. Kami harap dengan kedatangan, bisa menangkan pemimpin muslim," kata Andi di TPS 1, 2, dan 3 yang berada di Kelurahan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Dia menyebut, tidak ada niat sama sekali untuk melakukan aksi intimidasi kepada warga Jakarta yang datang ke TPS untuk melakukan kewajibannya memberikan hak pilih pada Pilkada DKI Jakarta.

Justru, menurut Andi, dia hanya memantau agar tidak ada kecurangan yang dilakukan pasangan calon nomor urut dua yang dia sebut kafir itu.

"Tidak, kalau merasa terintimidasi, di mana kami melakukan intimidasi? Kami hanya duduk dan memantau agar paslon dua tidak curang, tidak ada kegiatan intimidasi sama sekali," kata Andi.

Lebih lanjut, Andi menyebut pihaknya bahkan tidak membawa atribut apapun yang disebut bisa menimbulkan perasaan tidak aman bagi warga Jakarta yang datang ke TPS.

Dia dan ke 49 temannya hanya menggunakan atribut keagamaan seperti sorban, peci, sarung, dan pakaian serba putih.

"Masa pakai begini saja merasa terintimidasi, enggak lah," kata dia.

Hal berbeda justru dirasakan Yuniati (25) salah satu warga DKI Jakarta yang telah melakukan pencoblosan di TPS 2 kelurahan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Dia mengaku risih dengan banyaknya warga yang dia sebut berasal dari luar Jakarta itu.

"Saya risih, kami masuk (TPS) mereka kayak langsung lihat gitu aja, keluar juga mereka lihatin, enggak enak saja," kata Yuniati.

Padahal, menurut Yuniati orang-orang tersebut sama sekali tidak ada kepentingan dengan Pilkada DKI Jakarta. "Kalau dari Cirebon kenapa tidak urusi permasalahan daerahnya sendiri? Kenapa malah bikin kita di Jakarta jadi tidak tenang?" ujarnya.

Tak Ada Gesekan

Sementara itu, Kepala Kepolisian Jakarta Pusat Kombes Pol Suyudi menyebut telah memantau kegiatan Pilkada DKI di kawasan Jakarta Pusat bersama dengan Walikota Jakarta Pusat Manggara Pardede dan tidak menemukam adanya gesekan yang terjadi di kawasan itu.

“Tadi sudah pantau di Gambir, Tanah Abang, aman. Tidak ada gesekan," kata Suyudi.

Namun, pihaknya menyebut akan terus memantau pergerakan kegiatan Pilkada di kawasannya agar tetap berjalan lancar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER