Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membahas penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) saat bertemu calon gubernur DKI Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta. Ahok, sapaan Basuki, meminta Anies menyampaikan pada barisan partai pendukungnya agar penyusunan APBD-P ini tak menemui jalan buntu.
"Kami mesti duduk bareng sampaikan pada partai pendukungnya, jangan sampai deadlock. Jangan sampai tolak terus berantem. Kalau berantem kasihan Pak Anies pas masuk (jadi gubernur)," ujar Ahok, Kamis (20/4).
Ahok diketahui sempat bersitegang dengan DPRD DKI saat pembahasan APBD 2015. Saat itu keduanya tak mencapai kesepakatan karena Ahok menduga ada anggaran siluman.
Ahok menargetkan penyusunan APBD-P tahun ini dapat diselesaikan pada sisa masa jabatannya hingga Oktober mendatang. Ia pun tak segan jika harus kembali berdebat dengan pihak DPRD untuk pembahasan tersebut.
"Kalau saya selesaikan, misal Pak Taufik Gerindra ngotot APBD-P enggak mau deal sama saya, pasti saya ngotot karena kasihan Pak Anies. Nanti programnya enggak bisa jalan," katanya.
Sementara itu Anies menyambut baik rencana Ahok yang ingin segera menyelesaikan penyusunan APBD-P. Menurutnya, jika anggaran itu tak segera disusun akan menghambat pelaksaan program yang telah ia rencanakan sebagai gubernur baru.
"Kalau tidak ada pembicaraan sekarang, maka anggaran yang disusun nanti tidak mencerminkan rencana-rencana yang dijanjikan dalam kampanye gubernur baru. Bisa-bisa prosesnya baru bisa dilaksankaan tahun 2019," ucapnya.
Selain pembahasan soal APBD-P, Ahok juga mengenalkan struktur biro pekerjaan di Balai Kota kepada Anies. Ia pun berpesan agar Anies tak serta merta mengganti PNS yang berada di bawahnya. Sebab sesuai aturan, gubernur baru bisa mengganti dalam jangka waktu enam hingga delapan bulan.