Kabar perampingan kementerian dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo, dibantah langsung oleh sang presiden terpilih. "Siapa yang bilang? Enggak benar itu," kata Joko Widodo, yang kini masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta di kantor Balai Kota Jakarta, Senin (18/8).
Jokowi menilai pemberitaan perampingan dari 34 pos yang ada sekarang ini menjadi menjadi 27 pos kementerian dalam kabinet Jokowi, kadung beredar ke masyarakat. Padahal isu itu belum mendapat pengakuan dari dirinya.
"Kabarnya, katanya, seandainya, konon. Tidak benar itu. Semuanya masih proses," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya beberapa pengamat politik diberitakan memberikan masukan kepada Jokowi untuk segera menyiapkan konsep perampingan kabinet. Sebab selama ini, ada beberapa kementerian yang dinilai memiliki kewenangan serta tugas yang tumpang tindih.
Jokowi mengaku selama ini hanya memberikan intruksi kepada tim transisi pimpinan Rini Soemarno untuk memberikan lebih dari satu nama menteri yang diajukan. Terkait perampingan, Jokowi mengaku sama sekali belum memberikan keputusan.
"Sekarang mungkin 34, mungkin besok tetap 34, atau berubah jadi 30, atau justru malah jadi 20 pos kementerian. Yang jelas tim itu tidak memberikan saya opsi perampingan," kata Jokowi.
Soal pertimbangan kriteria, Jokowi mengaku belum tahu sebab hingga saat ini belum mendapat daftar nama calon menteri yang diajukan. Ia hanya menegaskan calon menteri nantinya tidak boleh rangkap jabatan di partai pengusung.
"Untuk urusan yang satu itu jelas: syaratnya adalah tanpa syarat," kata Jokowi.