KENAIKAN BBM

Demokrat Tuding PDIP Dorong Kenaikan BBM

CNN Indonesia
Rabu, 27 Agu 2014 14:28 WIB
Partai Demokrat keberatan jika pihaknya disebut sebagai pendorong untuk menaikan harga BBM. Desakan untuk menaikan harga justru datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Jakarta, CNN Indonesia --
Partai Demokrat memandang tidak ada situasi yang mendesak bagi pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak saat ini. Desakan untuk menaikan harga BBM, menurut partai berlambang bintang mercy itu justru datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

"Hanya PDIP yang teriak-teriak, kami tidak pernah membahas itu," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan, di DPR RI, Rabu (27/8).

Ramadhan mengaku sudah membaca laporan teknis tentang subsidi BBM dan tidak menemukan alasan untuk melepaskan subsidi yang sudah berjalan saat ini. Tuntutan PDIP agar menaikkan harga BBM, menurut Ramadhan adalah sebuah anomali karena partai berlambang banteng tersebut pernah menolak menaikkan harga BBM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka kan punya pandangan, tidak perlu kurangi subsidi BBM. Sudah lengkap mereka tulis di buku putih PDIP," kata Ramadhan.

Sementara itu, diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua, kenaikan bahan bakar minyak bukan termasuk agenda pertemuan antara Presiden Terpilih 2014-2019 Joko Widodo dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali, hari ini (27/8). Dalam pertemuan keduanya, kata Max, rencananya bakal membahas strategi transisi peralihan pemerintahan dan masalah Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN).

“Penetapan RAPBN itu sudah dengan langkah yang matang, namun RAPBN itu pondasi pemerintahan jadi tinggal diimplementasikan dengan program program Jokowi saja,” kata Max.

Berbeda dengan Max, politisi senior PDIP yang juga Wakil Ketua DPR RI Bidang Energi Pramono Anung mengatakan bahwa mengenai kenaikan BBM akan dibahas secara intensif antara pemerintah baru dan pemerintah lama. Tanpa adanya koordinasi SBY dan Jokowi, akan sulit pemerintah baru mengimplementasikan janji-janjinya nanti.

“BBM menjadi beban yang tidak ringan bagi pemerintahan baru, semuanya nanti ditentukan setelah APBN perubahan yang biasanya bulan Februari selesai dan mungkinefektif Maret 2015,” kata Pramono.

Pramono berharap, pemerintahan SBY mau membagi rahasia dapurnya untuk dicarikan jalan keluar bersama, khususnya soal harga BBM. Sampai saat ini, wacana kenaikan BBM baru dibahas secara internal partai, dan kemungkinan pembicaraan Jokowi dan SBY akan berlanjut pada pertemuan di Bali.

“Agenda pertemuan dua itu (BBM dan APBNP), mumpung masih ada waktu kita serahkan jalan keluarnya kepada dua pemimpin itu,” tegas Pramono. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER