Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan masih mengincar partai di luar koalisi pengusung Jokowi-JK untuk menguasai suara mayoritas di parlemen. Dukungan kuat parlemen diperlukan untuk memuluskan program-program dan kebijakan pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan.
Untuk itu Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani mengatakan partainya tetap terbuka bagi partai-partai lain yang hendak merapat. “Setelah pemilihan presiden dan putusan Mahkamah Konstitusi, kami harap masih ada teman-teman lain yang bergabung bersama kami untuk membuat solid dan menyinergikan eksekutif dan legislatif,” kata Puan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/8).
Putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu menyatakan sudah melakukan komunikasi formal dengan sejumlah partai. Namun ia paham keputusan final apakah partai-partai itu jadi bergabung atau tidak dengan Jokowi ada di tangan ketua umum masing-masing partai politik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami harap dalam waktu dekat ada pembahasan dari mereka,” kata Puan.
Meski demikian, Puan mengatakan Jokowi-JK bukannya tidak bisa berbuat apa-apa tanpa dukungan legislatif. “Apapun kebijakan (pemerintah) Jokowi dan JK, efeknya ke 250 juta orang rakyat Indonesia Jangan sampai nasib rakyat dikorbankan hanya demi ego,” ujarnya.
Apabila program pemerintahan Jokowi-JK memang bermanfaat bagi rakyat, Puan meminta DPR tidak menjegalnya, apalagi dengan alasan yang mengada-ada.
Sementara terkait seleksi calon menteri untuk kabinet mendatang, Puan mengatakan tak ada perselisihan antara Jokowi dan JK atas nama-nama yang muncul.
“Saya yakin Jokowi dan JK akan mensinergikan keputusannya. Mereka menginginkan kabinet yang membawa bangsa ini menjadi lebih baik,” kata Puan.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan PAN dan Demokrat berpotensi bergabung dengannya. “Saya ngomong apa adanya. Ini masih kemungkinan,” kata Jokowi. Ia berharap proses pendekatan dengan Demokrat dan PAN segera rampung.
Semakin banyak partai di parlemen yang memperkuatnya, ujar Jokowi, maka akan makin baik untuk pemerintahnya nanti. Namun ia tetap menekankan koalisi tanpa syarat bagi partai-partai yang tertarik untuk bergabung.
Tanpa tambahan suara dari partai-partai di luar koalisi pengusungnya, Jokowi hanya didukung 39,95 persen suara di parlemen yang berasal dari PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura. Sementara untuk mengamankan program-program pemerintah, Jokowi idealnya mengantongi dukungan 50 plus satu persen suara di parlemen.