Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai kontroversi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bisa menguntungkan Jokowi-Jusuf Kalla.
“Jika kelak Jokowi-JK berkilah kenaikan harga BBM ini merupakan warisan pemerintah sebelumnya maka bakal menguntungkan Jokowi-JK," ujar Burhanuddin saat ditemui wartawan saat rilis Lembaga Survei Indonesia di Jakarta, Senin (1/9).
Pada kesempatan yang sama Burhanuddin mengatakan banyak nilai-nilai politis di balik pertemuan Jokowi-Susilo Bambang Yudhono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"SBY juga ingin menaikkan posisi tawarnya," ujar Burhanudin yang kemudian menjelaskan bahwa posisi tawar ini mengingat pengaturan anggaran pemerintahan masih di pemerintahan SBY.
Lebih lanjut Burhan mengatakan pertemuan SBY-Jokowi yang menghasilkan kontroversi kenaikan tarif BBM ini juga ajang SBY menyindir PDI Perjuangan yang selama 10 tahun berada di luar pemerintahan. “Menyindir secara halus-lah," ujarnya.
Pengamat politik menembahkan bahwa akan terjadi perbedaan jika yang bertemu SBY adalah Megawati. “Kan Jokowi bukan ketua umum, coba yang ketemu Megawati pasti mereka berdua satu suara," ujar Burhanuddin.