Jakarta, CNN Indonesia --
Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin menjadi calon tunggal dalam perebutan jabatan ketua umum di Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa di Surabaya, Minggu (31/8), dan pihak pendukung Gusdur (Gusdurian) juga tidak mempunyai calon untuk dijagokan sebagai calon ketua umum.
Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsudin Haris menyebutkan jika Gusdurian itu tidak setuju untuk menjadikan Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum, mereka jauh jauh hari harusnya sudah menyiapkan penantang bagi Muhaimin di muktamar Surabaya ini.
“Terpilihnya nanti Muhaimin secara aklamasi itu wajar saja, PKB tidak punya kandidat lain sekarang, terlebih dengan apa yang terjadi di PKB sekarang dengan jumlah suara yang lumayan pada pemilu legislatif lalu, dan juga ia berada pada koalisi yang tepat dimana merapat pada koalisi pemenang pemilu," ujar Haris saat dihubungi CNN Indonesia, Minggu (31/8) petang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih lagi menurut Haris, pascakemenangan kubu Muhaimin Iskandar atas gugatan kubu Yenny Wahid di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) terkait kisruh internal PKB beberapa waktu lalu, Cak Imin semakin mengukuhkan dirinya sebagai ketua umum. Ia dianggap berhasil menaikan suara PKB walaupun tanpa embel embel Gusdur dibelakangnya.
“Sekarang tinggal menunggu waktu Muhaimin diangkat sebagai ketua umum lagi, Gusdurian tidak punya kendali karena tidak punya calon sendiri,” ujar Haris.
Muhaimin sebelumnya terpilih sebagai ketua umum DPP PKB dalam Muktamar II di Semarang tahun 2005 dan Muktamar Luar Biasa di Ancol, Jakarta tahun 2008. Sejak saat itu terjadi dua kubu di PKB, bahkan sebelum Gus Dur wafat dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Dewan Syuro PKB pernah menandatangani surat wasiat, isinya berupa larangan keras kepada Muhaimin Iskandar menggunakan nama, foto, dan suara Gus Dur untuk kegiatan yang dilakukannya dan jajarannya.