Pemerintah Lamban Respons Defisit Anggaran

CNN Indonesia
Selasa, 16 Sep 2014 11:27 WIB
APBN adalah kekuatan utama satu negara dari dua kekuatan yang ada. Dalam posisi pemegang kemudi pemerintahan, peraturan yang sederana dan mampu dengan baik diterjemahkan akan sangat membantu laju sebuah bangsa.
Jusuf Kalla (Detikfoto:Hasan Alhabshy)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla (JK) mengatakan defisitnya APBN akibat lambanya laju pemerintahan saat yang berujung pada kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilihat atas dasar faktor pertumbuhan ekonomi.

"Pertumbuhan hanya 5,2 persen, pemerintahan saat ini cukup lamban," ujar JK di Rumah Transisi, Jakarta, Senin malam (15/9).

Taipan dari Makassar ini menekankan bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) adalah kekuatan utama satu negara dari dua kekuatan yang ada. Dalam posisi pemegang kemudi pemerintahan, peraturan yang sederana dan mampu dengan baik diterjemahkan oleh masyarakat akan sangat membantu laju sebuah bangsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sederhana saja peraturan itu pemerintah yang buat agar masyarakat lebih mudah dalam bekerja," ujar JK menjelaskan

JK yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan bahwa kekuatan kedua ini terkait dengan sektor swasta yang belum maksimal dalam proses dan kinerjanya. Menurutnya masih banyak sektor yang tidak terawasi berakibat menguapnya APBN tanpa jelas tujuannya. "Masih banyak sektor yang 'bocor'," ujar JK yang diiringi dengan tertawa kecil dalam forum tersebut.

Kendati demikian defisitnya APBN dinilai JK akibat kesalahan pemerintahan yang sekarang. Menanggapi hal ini JK mengatakan bahwa banyak solusi yang bisa dilakukan salah satunya dengan mempercepat kebijakan.

"Kan yang menetapkan tetap pemerintah, jangan ada takut-takut," ujar JK yang pernah menjadi wakil presidennya SBY ini. Lebih lanjut JK menyoroti bahwa pemerintahan saat ini lebih banyak pengarahan ketimbang perintah langsung dan taktis yang solitif, "malah hanya imbauan," ucap JK.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER