Jakarta, CNN Indonesia -- Gerindra tak gentar dengan pendekatan intensif kubu Jokowi kepada partai-partai anggota koalisi Merah Putih yang disinyalir bakal mengubah peta perpolitikan. Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan bahkan diundang resmi menghadiri Rapat Kerja Nasional PDIP di Semarang, Jumat (19/9).
Demokrat, yang kemarin mengumumkan perubahan sikap atas RUU Pilkada dan kini berada sekubu dengan PDIP, juga tak lepas dari incaran partai banteng yang menargetkan dukungan suara 50 persen plus satu di parlemen untuk memuluskan pemerintahan Jokowi-JK lima tahun ke depan.
Kegamangan juga terlihat di tubuh Golkar. Partai beringin itu menyimpan satu kader seniornya di kubu Jokowi, yakni wakil presiden terpilih Jusuf Kalla yang juga mantan Ketua Umum Golkar. Sejumlah politisi Golkar pun terang-terangan berkampanye untuk Jokowi selama pemilu presiden. Tinggal tunggu musyawarah nasional Golkar untuk menanti sikap pasti Golkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila PAN, PPP, Demokrat, dan Golkar menjauh dari poros Prabowo, maka yang tersisa di koalisi Merah Putih praktis hanya Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Gerindra pun mengantisipasi hal itu dan menyatakan siap menjadi oposisi meski hanya dengan PKS.
“Kami belajar dari PDIP yang selama ini sering beroposisi sendirian. Mereka baik-baik saja. Apalagi jika kami nanti bersama PKS, alhamdulillah ada teman,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Gerindra Desmond Junaidi Mahesa kepada CNN Indonesia.
Anggota Komisi III DPR itu menyatakan, nasib koalisi Merah Putih akan terlihat pekan depan saat voting RUU Pilkada di sidang paripurna DPR. “Kami pecah atau tidak, mari lihat pada voting 25 September. Itu paling mempengaruhi (nasib koalisi),” ujar Desmond.
Menurut Desmond, wajar bila PPP dan PAN menghadiri Rakernas PDIP. “PPP kan memang sedang terbelah dua,” kata dia. Petinggi PPP yang hadir di acara PDIP pun Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Emron Pangkapi dan Sekjen PPP Romahurmuziy yang berseberangan dengan kubu Suryadharma Ali.
Secara terpisah, PDIP tak menampik sedang mendekati anggota koalisi Merah Putih. “Proses komunikasi akan dilanjutkan. Ibarat orang pacaran, butuh pendekatan supaya saling paham. Sama halnya dengan komunikasi PDIP ke PPP dan PAN,” kata Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira.