Jakarta, CNN Indonesia -- Lobi politik menjelang voting RUU Pilkada di rapat paripurna DPR makin gencar. Sejumlah kader muda Golkar menyatakan akan memberikan suara untuk pilkada langsung, bertentangan dengan sikap resmi partai mereka yang mendukung pilkada lewat DPRD.
"Tanggal 25 September pasti akan voting. Kami akan berdiri untuk opsi pilkada langsung," kata politikus Golkar Poempida Hidayatulloh kepada CNNIndonesia, Selasa (23/9).
Menurut Poempida, sesungguhnya jumlah anggota Poros Muda Golkar di DPR hanya sedikit, sekitar empat orang. Selain Poempida, ada Agus Gumiwang Kartasasmita, Nusron Wahid, dan Yorrys Raweyai. Poempida, Agus, dan Nusron bahkan telah dipecat Golkar. Namun mereka menggugat pemecatan itu secara hukum dan hingga kini belum ada keputusan hukum mengikat atas gugatan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poros Muda Golkar kini berupaya mempengaruhi rekan-rekan separtai mereka untuk ikut mendukung pilkada langsung. "Kita lihat saja nanti. Saya yakin pilkada langsung bakal menang," ujar Poempida yang juga anggota tim pemenangan Jokowi-JK.
Saat ini, dua hari jelang voting RUU Pilkada, kubu pendukung pilkada langsung yang dimotori oleh PDIP berada di atas angin. Ini akibat perubahan sikap Demokrat sebagai fraksi terbesar di DPR yang menguasai 148 kursi. Demokrat yang semula mendukung pilkada lewat DPRD berbalik mendukung pilkada langsung oleh rakyat.
Maka kekuatan poros pilkada langsung yang awalnya hanya 139 suara dari anggota Fraksi PDIP, Hanura, dan PKB kini naik drastis menjadi 287 suara berkat tambahan suara Demokrat yang signifikan. Sebaliknya kekuatan kubu pilkada tak langsung yang semula 421 suara dari koalisi Merah Putih plus Demokrat, kini berkurang menjadi 237 suara setelah Demokrat 'menyeberang.'
Jika kader-kader muda Golkar memberikan suara untuk pilkada langsung, maka sudah pasti hal itu makin menggerogoti kekuatan koalisi Merah Putih. Belum lagi PDIP pun melobi gencar PAN dan PPP --yang menjadi bagian dari koalisi Merah Putih-- untuk ikut mendukung pilkada langsung.