Presiden terpilih Joko Widodo belum memutuskan untuk menggunakan nama untuk kabinetnya. Asma "Kabinet Trisakti" sebagai nama kabinet yang dipimpinnya nanti masih dalam pertimbangannya.
"Belum, masih kita godok," ujar Jokowi kepada media di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/9).
Seperti diberitakan, ketika Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Semarang, Jumat lalu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri telah menyarankan "Trisakti" sebagai nama kabinet Jokowi-JK nanti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, bekas Wali Kota Solo itu mengaku masih menerima usulan-usulan nama kabinet dari berbagai pihak. Jokowi juga mengungkapkan pihaknya telah menerima banyak usulan nama selain "Trisakti".
Kendati demikian, ia belum mau membeberkan nama-nama tersebut. "Nanti kalau sudah komplit baru disampaikan," kata dia.
Soal Kabinet Jokowi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah menyiapkan puluhan nama calon menteri untuk kabinet Jokowi Widodo. Di dalamnya tercatat pula nama beberapa mantan menteri asal PDIP.
"Ada sekitar 50 nama. Sudah didaftar agar kami bisa melihat rekam jejak dan kapabilitas mereka jika nanti mewakili PDIP masuk kabinet Pak Jokowi," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, kemarin.
Sampai saat ini PDIP belum membicarakan 50 nama tersebut dengan Jokowi. Kelima puluh nama itu masih akan disaring untuk diberikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Selanjutnya, Megawati lah yang akan mengusulkan nama-nama tersebut kepada Jokowi.
Puan menyatakan 50 nama tersebut tidak otomatis diprioritaskan menjadi menteri karena akan diseleksi kembali. PDIP juga belum memilih secara spesifik kementerian mana yang bakal diisi oleh kader-kader mereka.
Pekan lalu Jokowi mengumumkan kabinetnya bakal diisi oleh 16 kader partai politik dan 18 profesional. Ia membantah orang-orang parpol yang mengisi kabinetnya sebagai bagian dari langkah kompromistis, sebab porsi menteri dari kalangan profesional masih lebih banyak.