Ahok Ogah Maju Pilgub kalau Dipilih DPRD

CNN Indonesia
Kamis, 25 Sep 2014 15:36 WIB
"Saya dapat uang Rp 1 triliun saja, saya deposito Rp 6 miliar, anggota DPRD DKI cuma 106 orang. 60 orang saya kasih gaji Rp 100 juta saja."
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok). (Saffir Maki/CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak berminat maju untuk menjadi gubernur pada 2017 nanti jika Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) dengan opsi Pilkada melalui DPRD disahkan.

Ia lebih memilih untuk berhenti dari dunia politik daripada maju mencalonkan diri menjadi gubernur dan dipilih oleh DPRD.

"Bagi saya sederhana, kalau dipilih oleh DPRD saya berhenti saja, nanti nggak mau nyalon kembali. Berhenti dari dunia politik," ujar Ahok di depan ruang kerjanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (25/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bekas Bupati Belitung Timur itu menyampaikan ia hanya ingin maju kembali jika dipilih oleh warga Jakarta secara langsung.

"Buat saya, kalau saya mau nyolong saya lebih suka dipilih DPRD. Saya dapat uang Rp 1 triliun saja, saya deposito Rp 6 miliar, anggota DPRD DKI cuma 106 orang. 60 orang saya kasih gaji Rp 100 juta saja," tutur dia.

Sejak awal, orang nomor dua di DKI Jakarta itu memang berkeras tak ingin maju kembali jika dipilih oleh DPRD.

"Saya juga akan menolak menjadi gubernur hasil pemilihan DPRD, karena saya akan jadi budak DPRD. Saya maunya jadi budak rakyat," kata Ahok, Kamis (11/9).

Rapat paripurna DPR, hari ini menentukan Pilkada langsung atau lewat DPRD. Para wakil rakyat di Senayan memutuskan apakah pemilihan kepala daerah tetap seperti saat ini, yakni dipilih melalui pemilihan suara langsung oleh rakyat, atau kembali seperti era Orde Baru, kepala daerah dipilih oleh DPRD.

Pemerintah, yang awalnya mengusulkan opsi kedua, kini berpihak ke pemilihan langsung bersama dengan kubu PDI Perjuangan dan koalisinya. Sedang koalisi Merah Putih yang dimotori Partai Gerakan Indonesia Raya memilih opsi kembali ke cara Orde Baru.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER