Jakarta, CNN Indonesia -- Penundaan rapat pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) membuat PDI Perjuangan bisa melonggarkan nafas. Politikus partai banteng Achmad Basarah mengatakan mereka akan memakai waktu jeda itu untuk lobi.
“PDIP tidak akan melakukan dikotomi partai politik dalam proses lobi kursi inti MPR,” kata Basarah, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/10) petang.
Basarah mengatakan, PDI Perjuangan akan mengupayakan jalan musyawarah untuk mufakat dalam penentuan pimpinan MPR, berbeda dengan pemilihan pimpinan DPR yang melalui sistem paket.
Nama Basarah sendiri disebut masuk dalam bursa pimpinan MPR. Tapi Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini enggan membicarakannya lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapat penentuan pimpinan MPR ditunda sampai Selasa (7/10) pukul 10.00 WIB. Penundaan untuk memberikan kesempatan kepada Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menentukan satu nama sebagai calon pimpinan dari pihak mereka.
Tapi munculnya upaya menjadikan anggota DPD dikritik oleh pengamat politik Sahid Salahudin. Dia tak setuju DPD mengambil keuntungan dari perseteruan Koalisi Merah Putih yang dimotori oleh partai-partai pendukung Prabowo Subianto, dan Koalisi Indonesia Hebat yang dimotori partai pendukung Jokowi.
Pengamat dari Universitas Indonesia ini mengatakan seandainya format pimpinan adalah 2-2-1 maka takkan ada aksi
walk out seperti pemilihan pimpinan DPR yang membuat kubu Koalisi Indonesia Hebat
walk out.