Kekuatan Lobi di Kursi Pimpinan MPR

CNN Indonesia
Senin, 06 Okt 2014 15:11 WIB
PDI Perjuangan mesti lentur dalam bermanuver. Kalau masih kaku seperti selama ini maka akan sulit.
Kompleks DPR/MPR Senayan, Jakarta. (Arie Riswandy/CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- PDI Perjuangan tetap optimistis dalam menghadapi perebutan posisi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat malam nanti. Bagi PDIP tidak ada jalan buntu dalam pertarungan politik.

PDIP berupaya menyikapi secara kreatif pascakekalahan di perebutan paket pimpinan DPR yang baru lalu. “Prinsip musyawarah yang indikatornya win-win solution, bukan the winner takes all, perlu disikapi kreatif,” kata Ketua DPP PDIP Eva Kusuma Sundari kepada CNN Indonesia, Ahad (5/10).

Dia menekankan, respons negatif dari rakyat terhadap komposisi pimpinan terkait integritas menjadi modal bagi KIH untuk bekerja sama dengan rakyat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eva menegaskan perlunya mendorong para politikus KIH dan KMP secara individu untuk memprotes ke Mahkamah Konstitusi karena aturan main yang dibuat KMP dalam Tata Tertib DPR —syarat paket yang diajukan lima partai politik— telah membatasi hak mereka yang dijamin di Undang-Undang MD3 untuk memilih dan dipilih sebagai pimpinan.

Partai Golongan Karya mengaku menghargai sikap PDIP yang mengusulkan musyawarah dan mufakat dalam pemilihan paket pimpinan MPR tersebut. “Didasari karena dinamika atau gejolak politik yang sangat tinggi,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin kepada CNN Indonesia, Senin (6/10).

Juru bicara Golkar ini berharap semua dapat berjalan dengan lancar dan Dewan Perwakilan Daerah bisa mengikuti irama bersama sama dengan DPR untuk menghasilkan solusi yang terbaik.

Politikus Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mengklaim tak mempersoalkan bila dalam sidang pemilihan pimpinan MPR nanti dilakukan dengan jalan tengah. Artinya, ia siap mengakomodir keinginan kubu PDIP. "Setuju musyawarah mufakat," kata Ketua DPP Gerindra ini dalam pesan singkatnya kepada CNN Indonesia, Senin (6/10).

Adapun peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Toto Izul Fatah berpendapat kubu PDI Perjuangan masih memiliki peluang untuk menduduki kursi pimpinan MPR. Syaratnya, partai yang dikomandoi Megawati Soekarnoputri itu mesti lentur dalam bermanuver.

“Kalau masih seperti selama ini terjadi kebekuan dengan pihak Demokrat atau SBY maka akan sulit,” kata Toto saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (6/10).

Selain dengan Demokrat, Toto menyoroti PDIP seharusnya bisa membangun komunikasi politik yang cair dengan Partai Golkar. Toto membenarkan bahwa Golkar lah yang menjadi “otak” di KMP mengingat kemampuan dan pengalamannya yang luas dibandingkan dengan partai lainnya. “Bukan Gerindra. Makanya Mega mesti bisa menggalang kekuatan dengan Golkar juga,” ujarnya.

Dengan begitu, Toto menegaskan, pemilihan pimpinan MPR malam ini bukan hanya bicara soal musyawarah mufakat atau melalui voting namun lebih kepada bagaimana membangun peta kekuatan dari masing-masing kubu. Menurut Toto potensi untuk terjadinya musyawarah atau voting sama-sama besar tergantung pada kekuataan lobi-loni saat ini.

“Potensi terjadinya walkout kalau voting nanti juga ada. Pimpinan MPR tetap sah kalau ada anggota yang walkout,” kata Toto seraya menambahkan Dewan Perwakilan Daerah yang dilibatkan dalam unsur pimpinan MPR sejauh ini masih cenderung berada di bawah cengkraman Koalisi Merah Putih.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER