PRESIDEN BARU

Jokowi Bangun Citra Luar Negeri dari Dalam

CNN Indonesia
Senin, 20 Okt 2014 13:01 WIB
Presiden Joko Widodo menyatakan akan tetap melanjutkan politik luar negeri bebas aktif. Namun ia diprediksi tidak akan seaktif SBY di forum internasional.
Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia tetap memegang teguh prinsip politik luar negeri bebas aktif. (Antara Foto/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pada pemerintahan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia terlibat aktif dalam banyak forum internasional. Hal itu secara tidak langsung meningkatkan citra negara di mata publik global. Namun pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, hal ini diprediksi tidak ditemui lagi.

Pengamat politik M. Qodari kepada CNN Indonesia, Senin (20/10), mengatakan Jokowi kemungkinan akan menggeser fokus dari pemerintahan SBY yang gesit bergerak di luar negeri menjadi lincah di dalam negeri. Ini karena karakter SBY dan Jokowi yang berbeda.

"Keterlibatan dalam forum internasional tidak perlu sebanyak SBY. Konsentrasi saja di dalam. Ini bisa kita pahami karena karakter pribadi yang berbeda," kata Qodari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan membenahi kondisi dalam negeri, Jokowi secara otomatis akan menarik perhatian masyarakat internasional tanpa harus maju ke kancah global.

"Postur politik kita di luar negeri adalah cermin dari seberapa kuat kita di dalam," tegas Qodari.

Pemerintahan Jokowi yang akan berkonsentrasi ke dalam ketimbang ke luar, kata pegamat politik CSIS Philips J. Vermonte, juga tercermin dalam pidato Jokowi usai pelantikan tadi pagi.

Jokowi mengatakan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinannya tetap akan menjalankan politik luar negeri bebas aktif, yang diabdikan untuk kepentingan nasional, dan ikut serta dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Di antara kalimat yang disampaikan Jokowi lainnya adalah "Kini saatnya, bersama-sama melanjutkan ujian sejarah berikutnya yang maha berat, yakni mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan."

"Dari kalimat ini, para tamu dari banyak negara bisa menafsirkan bahwa pemerintahan Jokowi akan lebih banyak ke dalam," kata Philips.

Sementara untuk kehadiran Indonesia di forum-forum internasional bisa diwakilkan ke menteri luar negeri yang terpilih nanti. Hal tersebut malah akan membuat menlu lebih leluasa dalam menerapkan manuver politik luar negeri Indonesia.

"Pada pemerintahan SBY, Menlu Marty Natalegawa terlihat canggung bergerak karena presidennya juga sama-sama aktif," ujar Philips.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER