Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan penasihat Tim Transisi, Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan, menyatakan sampai saat ini Presiden Joko Widodo belum menunjuk Kepala Staf Kepresidenan. Staf Kepresidenan merupakan lembaga baru yang rencananya akan dibentuk Jokowi.
“Betul, belum ada. Saya tidak tahu (siapa yang akan ditunjuk),” kata Luhut kepada CNN Indonesia, Selasa (28/10).
Luhut enggan berkomentar soal isu dia menjadi kandidat kuat untuk mengisi posisi Kepala Staf Kepresidenan. “Saya enggak tahu. Kita lihat saja nanti,” ujar mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Abdurrahman Wahid itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya soal kesiapannya jika ditunjuk menjadi Kepala Staf Kepresidenan, Luhut pun memberikan jawaban seripa. “Saya tak mau berandai-andai. Nanti kita lihat,” ujarnya.
Sebelumnya, nama Luhut sempat masuk bursa calon menteri untuk pos Menteri Pertahanan. Namun kursi itu akhirnya diberikan untuk mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu. (Baca:
Ryamizard, Lingkaran Megawati di Istana)
“(Penunjukan) Menhan itu urusan Presiden,” kata Luhut. Ia berpendapat nama-nama menteri di Kabinet Kerja sudah pas.
Luhut adalah salah satu orang-orang dekat Jokowi. Mantan anggota Kopassus itu merupakan lulusan terbaik Akademi Militer Nasional angkatan 1970. Luhut juga pernah menjabat Duta Besar RI untuk Singapura.
Selain Luhut, orang dekat Jokowi lainnya adalah Andi Widjajanto. Mantan Deputi Tim Transisi itu pun tidak ditarik Jokowi ke kabinet, berbeda dengan mantan Kepala Staf Tim Transisi Rini Soemarno yang kini menjadi Menteri BUMN. (Baca:
Ke Mana Andi Widjajanto?)
Kemarin, Senin (27/10), Andi mengatakan Staf Kepresidenan baru akan dibentuk pada Februari 2015, sebab Jokowi masih harus menyiapkan banyak aturan untuk membentuk lembaga baru tersebut. Untuk itu Jokowi akan meminta masukan dari Menteri Sekretaris Negara, Menteri Hukum dan HAM, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.