BEREBUT KOMISI

PDIP Akui Tunjuk Pramono Sebagai Ketua DPR

CNN Indonesia
Kamis, 30 Okt 2014 18:35 WIB
PDI Perjuangan mengakui Pramono Anung memang sengaja ditunjuk sebagai Ketua DPR versi mereka. Hari ini Pramono tak muncul.
Politisi PDIP Aria Bima dan Ahmad Basarah memberikan keterangan pers setelah menggelar rapat pleno PDIP.
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP PDI Perjuangan Sukur Nababan mengakui fraksinya memang menunjuk Pramono Anung sebagai pimpinan DPR baru versi Koalisi Indonesia Hebat. Latar belakang Pramono Anung sebagai Wakil Ketua DPR periode 2009-2014 dianggap cukup kuat.
 
"Mas Pram itu orang yang sabar. Lima tahun memimpin DPR sebagai Wakil Ketua, tidak pernah melakukan arogansi. Kalau belum clear semua tidak ada ketukan," ujar Sukur di depan ruang rapat Fraksi PDIP, Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/10).
 
Sukur mengatakan Pramono dipilih lantaran hilangnya kepercayaan dari para anggota fraksi Koalisi Indonesia Hebat kepada pimpinan DPR saat ini. Ia membantah bahwa itu adalah bentuk arogansi dan ketidaklegowoan fraksi-fraksi di kubu Koalisi Indonesia Hebat.
 
"Jadi kita lihat di DPR ini belum ada satu bulan, palu itu sudah menjadi palu otoriter. Sangat sering sekali mikrofon dimatikan, semua anggota tidak bisa bicara, langsung ketuk palu,” kata Sukur.

Soal cuitan Pramono di situs jejaring sosial, Sukur bilang itu bukan tanda perpecahan melainkan suara kebapakan dari seorang Pramono. “Kami semua kompak," tuturnya. (Baca: Buntut Cuitan Pramono, PDIP Bantah Terbelah)

Pagi ini Pramono membikin heboh dengan terbitnya cuitannya di Twitter. “Lebih baik asli drpd tandingan, akal sehat harus tetap dimiliki dalam kondisi tensi tinggi dipertandingan politik #Sabar." Itulah cuitan anggota DPR itu, yang muncul di akun @pramonoanung pukul 07.24 WIB, Kamis (30/10).

Pramono sendiri hingga saat ini belum bisa dimintai keterangannya terkait makna dari cuitan tersebut. Panggilan telepon dari CNN Indonesia tak dijawab. Di DPR dia tak muncul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi sekitar pukul 16.12 WIB yang lalu cuitan terbarunya muncul. "Yg hanya memperjuangkan kepentingan kelompoknya blm dapat disebut sbg negarawan, dia baru menjadi politikus #Paggung." begitu dia menulis. 



Munculnya “DPR tandingan” ini setelah Koalisi Indonesia Hebat yang terdiri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Hanura, plus Partai Persatuan Pembangunan, tak mendapat kursi pimpinan komisi, kemarin.
 
Koalisi itu mengeluarkan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR saat ini. Lalu kubu PDIP mengajukan paket pimpinan DPR baru, yakni Pramono Anung sebagai Ketua, didampingi Abdul Kadir Karding dari PKB, Syaifullah Tamliha dari PPP, Patrice Rio Capella dari Nasdem, dan Dossy Iskandar sebagai Wakil Ketua DPR.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER