Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Suryadharma Ali, Djan Faridz menyatakan akan menerima jika kubu Romahurmuziy (Romi) berniat untuk islah atau kembali ke kubu PPP Djan.
"Kita selalu terbuka untuk mereka yang ingin kembali ke rumah besarnya," kata Djan usai Muktamar VIII di Jakarta pada Minggu (2/11) dini hari.
Selain itu, dia juga berencana memanggil pengurus PPP hasil Muktamar Surabaya. "Kita akan coba memanggil langsung dalam waktu sesingkat-singkatnya untuk menjalin tali silaturahmi kembali supaya kembali menjadi satu kesatuan di dalam PPP," ujar Djan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kini ketua umum versi muktamar Jakarta sudah terpilih dan sikap partai, setidaknya untuk salah satu kubu, sudah jelas.
Partai Kabah saat ini terbelah antara kubu Suryadharma Ali dan Emron Pangkapi.
Dalam Muktamar PPP yang diselenggarakan kubu Wakil Ketua Umum Emron pada Kamis (16/10) di Surabaya, Jawa Timur, Romahurmuziy ditetapkan menjadi calon tunggal ketua umum.
Sementara kubu Ketua Umum Suryadharma Ali menyatakan Muktamar PPP digelar pada 23 Oktober 2014 di Jakarta. Terkait dualisme kepengurusan di partai berlambang Kabah itu, Kemenkum HAM memutuskan bahwa PPP yang di bawah kepemimpinan Romy adalah yang sah.
Muktamar VIII PPP baru saja menunjuk Djan sebagai ketua umum secara aklamasi. Walau masih ada Ahmad Yani yang juga mencalonkan diri sebagai Ketua Umum, sidang tetap memutuskan Djan sebagai satu-satunya kandidat, merujuk pada pandangan umum DPW yang secara keseluruhan mendukungnya.