Jakarta, CNN Indonesia -- Legislator PDIP Aria Bima akan bertemu Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan, Selasa siang (4/11), untuk melakukan lobi politik guna mencairkan ketegangan antara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat di parlemen yang berujung pada munculnya pimpinan DPR sementara dan sidang paripurna tandingan.
“Saya hari ini mau bertemu dengan Pak Syarif Hasan dari Demokrat. Demokrat punya rumusan cukup bagus. Kemandekan di DPR tak bisa diteruskan,” ujar Aria Bima usai rapat paripurna tandingan di ruang rapat Badan Musyawarah, gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Namun Aria belum dapat memaparkan solusi apa yang telah dirumuskan Demokrat itu. Aria yakin dualisme di DPR dapat segera diakhiri karena kedua kubu sudah menemukan titik terang. (Baca
Kabar Baik Pram: Ada Titik Temu Dualisme DPR)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Demokrat sudah ada titik terang, PAN sudah, Gerindra apalagi. Di kuping saya nih Pak Prabowo
ngomong 40-60,” kata Aria. '40-60' yang ia maksud ialah komposisi kursi pimpinan komisi, yakni 40 persen untuk KIH dan 60 persen untuk KMP.
Aria menyatakan langkah terbaik yang seharusnya dilakukan adalah dengan menggelar pemilihan ulang pimpinan komisi dan seluruh alat kelengkapan dewan. “Kocok ulang. Itu opsi yang tidak berlebihan. Menurut saya itu jalan keluar paling bagus, sebab ini (DPR) lembaga politik,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengemukakan rencana penambahan komisi untuk menampung keinginan fraksi-fraksi Koalisi Indonesia Hebat yang belum mendapatkan satu kursi pimpinan pun di 11 komisi dan 5 alat kelengkapan dewan lainnya. Komisi yang saat ini berjumlah 11 bisa dimekarkan maksimal hingga 14 komisi.