PELANGGARAN HAM

Komisi HAM ASEAN Dinilai Tak Bermanfaat

CNN Indonesia
Kamis, 06 Nov 2014 18:02 WIB
Meski sudah berdiri sejak lima tahun lalu, namun Komisi HAM ASEAN tak melakukan fungsi serta mengabaikan laporan yang diterimanya.
Ilustrasi logo ASEAN. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Forum Asia untuk Hak Asasi Manusia (FORUM-ASIA) mengritik kinerja Komisi HAM ASEAN (AICHR) yang hingga kini dianggap belum juga menunjukkan kinerja nyatanya. Padahal, KomnasHAM ASEAN sudah berdiri sejak dibentuk lima tahun silam. Hal itu membuat upaya membangun perlindungan dan pemulihan bagi korban-korban pelanggaran HAM di wilayah ASEAN menjadi nihil.

"Kami prihatin, lima tahun sudah berlalu sejak AICHR dibentuk, namun belum juga terlihat upaya pemulihan HAM di kawasan Asean. Bahkan respons untuk menanggapi laporan aduan pun tidak ada," kata Direktur Eksekutif FORUM-ASIA, Evelyn Balais-Serrano, saat menggelar pertemuan di bilangan Cikini, Jakarta, Kamis (6/11).

Evelyn mengatakan, peranan AICHR selama ini tidak terlihat, bahkan hampir tidak ada. Dia bahkan tidak yakin masyarakat di negara-negara ASEAN tahu keberadannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini, kata Evelyn, aduan masyarakat terhadap AICHR tentang pelanggaran HAM di negara-negara Asean terbilang mengalir deras. Namun, tak ada satupun pernyataan dari AICHR yang menyebut telah menerima laporan. Hal itu dipastikan, dengan tidak adanya aksi yang dilakukan oleh AICHR dalam melanjutkan laporan-laporan yang mereka terima.

"Bagaimana kita dapat bergantung pada Komisi HAM Asean, jika badan ini tidak pernah secara formal mengakui kasus pelanggaran HAM yang telah diterimanya," kata Evelyn.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, mengaku kecewa dengan AICHR. "Keberadaan mereka tidak ada manfaatnya," kata Haris.

Orang-orang yang duduk di Komisi HAM Asean, kata Haris, sama sekali tidak mengerti HAM. Mereka hanyalah sekumpulan perwakilan dari pemerintah negara-negata Asean yang hanya hadir untuk mewakili kepentingan pemerintahnya.

Haris mengatakan, terdapat sejumlah kendala dalam kerangka acuan (TOR) yang menyebabkan AICHR gagal mengatasi masalah HAM di Asean. Dengan kata lain, lanjut Haris, rakyat Asean tidak memiliki mekanisme perlindungan HAM yang memadai untuk memfasilitasi aduannya.

Sebagai bentuk evaluasi, Forum-Asia lantas meluncurkan sebuah laporan setebal 108 halaman mengenai kinerja AICHR. Laporan berjudul "Four Years On and Still Treading Water" itu berisi tentang evaluasi kegiatan-kegiatan yang dijalankan AICHR, dan mencantumkan sejumlah rekomendasi untuk perbaikan soal HAM di negara-negara anggota Asean.

"Jangan sampai keberadaan AICHR hanya untuk menjadi boneka dari kepentingan politik negara-negara Asean," tandas Haris.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER