Jakarta, CNN Indonesia -- Kejadian penembakan mobil Toyota Harrier milik politikus senior PAN Amien Rais pada Kamis dini hari, awalnya ternyata tak disadari. Meski sang penjaga rumah Amien sempat terperangah dengan suara letusan senjata, tapi lantaran tak melihat gelagat buruk ia tertidur lagi.
Sementara itu Amien sendiri baru tahu pagi harinya dari laporan satpam yang melihat lubang menganga di bagian belakang kanan mobilnya. Kepada wartawan CNN Indonesia Yusuf Arifin, Amien Rais menceritakan kembali peristiwa aksi teror itu. Berikut petikan wawancaranya:
Waktu kejadian Anda sedang beraktivitas apa?Saya tak mengetahui persis seperti apa kejadiannya. Namun malam itu sebetulnya saya sedang browsing internet di rumah. Kemudian saya tertidur lelap. Baru jam 4 pagi tebangun dan berangkat ke masjid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Browsing internet tentang apa?Saya malam tadi sedang mem
browsing isu soal ISIS di internet. Bahkan saya sempat print beberapa lembar.
Lalu kapan Anda tersadar ada penembakan?Sepulang dari masjid, sekitar jam 6 pagi seorang penjaga rumah saya mengetuk pintu. Lalu dengan tergopoh ia memberitahukan mobil saya ditembak di bagian belakang sebelah kanan. Satu peluru menembus yang bersarang di jok.
Kemudian saya tanyai juga yang berjaga, ia menjelaskan kalau penjaga malam sadar ada dua orang berboncengan menggunakan motor melintas dan berputar arah di sekitar kediaman saya. Tak lama dari itu, ada terdengar letusan. Duaar!
Sang penjaga terperangah, namun lantaran merasa normal saja ia kembali tidur.
Lantas yang dilakukan?Setelah itu lapor polisi, tepatnya ke Mapolres Sleman. tadi sempat ada empat sampai lima orang polisi di awal pagi yang datang ke rumah saya. Kemudian ada Kapolda DIY dan Kapolres Sleman. Saya bilang sama mereka tak jadi persoalan ihwal kerugian materil atau apapun. Yang saya inginkan itu, tolong kejar pelakunya sampai ketemu. Tanyai pelaku apa maksudnya berbuat seperti itu?
Anda menduga soal apa peristiwa ini?Saya tak mau menduga dan berburuk sangka. Saya menunggu pihak kepolisian saja.
Bagaimana reaksi keluarga?Keluarga saya sudah imun. Dulu waktu reformasi teror lewat telepon mungkin sering sekali. Lantas pernah juga kaca rumah saya dilempar batu.
Akan sedia pengamanan tambahan?Rumah saya itu sudah aman. Letaknya di kompleks, ada satpamnya.
Apakah aksi itu berpengaruh bagi kegiatan Anda ke depan?
Normal saja
.