Jakarta, CNN Indonesia -- Kedatangan Presiden Joko Widodo di Indo Defence 2014 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (7/11), disambut oleh atraksi udara tim pegasus TNI Angkatan Udara.
Indo Defence adalah pameran pertahanan tahunan berskala internasional yang digelar oleh Kementerian Pertahanan RI. Dua hari sebelum ini, Rabu (5/11), Wakil Presiden Jusuf Kalla telah hadir lebih dulu di pameran alat utama sistem senjata dunia ini.
Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kapolri Jenderal Sutarman, dan KSAD Letjen Gatot Nurmantyo kemudian berkeliling ke stand-stand yang ada di arena Indo Defence.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka sempat singgah di stand milik Korea Selatan yang memamerkan replika IFX/KFX, jet tempur yang kini tengah diproduksi Korsel bersama Indonesia. IFX-KFX merupakan proyek jangka panjang Korsel-RI. Prototipenya dijadwalkan rampung pada 2015. Indonesia nantinya akan memperoleh sekitar 50 pesawat IFX-KFX yang ditargetkan menjadi pesawat tempur siluman sekelas Sukhoi buatan Rusia dan F-16 buatan Amerika Serikat.
Ada tiga proyek yang sedang digarap bersama oleh industri strategis Korsel dan Indonesia. PT Kereta Api Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang berpotensi terlibat dalam kerjasama tersebut..
Rombongan Jokowi juga singgah ke stand pesawat tanpa awak atau drone yang dikembangkan Divisi Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Udara dan perusahaan swasta Indonesia. Jokowi kemudian melihat panser Anoa produksi PT Pindad, dan kapal milik Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut.
Ryamizard kemarin mengatakan Indo Defence sesungguhnya merupakan strategi diplomasi RI untuk perdamaian. Menteri baru itu berjanji untuk memperkuat pertahanan Indonesia. “Akan kami tingkatkan terus. Kami akan bekerja keras paling tidak sampai memenuhi 90 persen MEF (
Minimum Essential Force),” ujar Ryamizard.
Panglima TNI Moeldoko beberapa waktu lalu menyatakan, kekuatan pertahanan RI saat ini baru 38 persen dari MEF. Ia berharap pemerintah Jokowi lima tahun ke depan dapat memenuhi MEF hingga 100 persen. “Masih ada satu periode lagi sampai 2019 untuk mencapai angka 100 persen,” kata dia.
Moeldoko menyatakan pentingnya Indonesia memodernisasi peralatan tempurnya dengan alutsista canggih berteknologi tinggi. “Supaya kita seimbang dengan negara-negara lain. Untuk
balance of power,” ujarnya.
Baca:
Jejak SBY Bangun Armada Perang (agk)