Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo memeriksa penanganan terhadap korban bencana letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo dan korban banjir di Aceh melalui konferensi video.
Kegiatan yang disebut juga e-blusukan ini dihadiri Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif.
Dalam konferensi video itu Presiden Jokowi mengawalinya dengan pertanyaan soal fasilitas jalan menuju kawasan relokasi Sinabung. Menurut warga jalan sudah selesai dan pembangunannya dilakukan bersama personel TNI.
Adapun warga mengadukan ketiadaan fasilitas bantuan untuk warga yang berada di Desa Beras Tepu, Simpang Tiga. Presiden kemudian menjanjikan bantuan bahan-bahan pokok untuk 160 Kepala Keluarga yang ada di sana. Presiden juga menjanjikan bantuan uang Rp 500 ribu per kepala keluarga.
Sedangkan untuk korban banjir di Aceh, Presiden Jokowi bertanya soal dampak banjir. Warga dari kawasan Meulaboh mengatakan ketinggian banjir bisa mencapai tiga meter. Ada juga warga yang melaporkan lahan pertanian mereka hancur diterjang banjir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga mengeluhkan bantuan darurat yang belum ada. “Kami masyarakat nelayan dan petani, setelah terjadinya banjir kami tidak bisa mencari uang, kami harap membantu selama darurat ini,” ujar warga.
Respons Jokowi pun hampir senada. Dia berjanji segera mengirimkan bantuan yang diperlukan warga. Tapi dia menolak memberikan uang kaget untuk sebulan seperti yang diminta warga.
“Besok sekalian saya kirim bantuan ke Desa Pasih Aceh Baru, besok dikirim sembakonya ke sana. Besok diutus, tapi ndak ada uang kagetnya. Untuk seluruh KK yang ada,” ujar Jokowi.