KISRUH DPR

Islah DPR Belum Dapat Dipastikan Hari Ini

CNN Indonesia
Senin, 10 Nov 2014 06:03 WIB
Ketua Fraksi Nasdem di MPR Bachtiar Aly menerangkan islah dua koalisi berseteru, antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih, belum pasti hari ini.
Komunikasi politik yang dilakukan politikus senior PDIP, Pramono Anung, disinyalir akan mendorong islah antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Fraksi Nasional Demokrat (NasDem) di MPR, Bachtiar Aly, menyampaikan kemungkinan tidak terjadinya islah antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) hari ini. Bachtiar menerangkan islah itu mungkin akan dilakukan besok (Selasa, 11 November 2014).

"Paripurna (KMP-KIH) rencananya Selasa. Senin (hanya) brainstorming (saling tukar pikiran) saya pikir. Itupun kalau terjadi kesepakatan," kata Bachtiar saat dihubungi CNN Indonesia, Minggu (9/10) malam.

Bachtiar mengatakan dirinya optimis proses saling tukar pikiran akan memberi titik cerah untuk mewujudkan islah di DPR besok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu masih dalam proses finalisasi. Intinya akan kesana, minggu ini mudah-mudahan ada kesepakatan dan kompromi," tuturnya.

Bachtiar menerangkan keinginan islah muncul dengan kuat di kedua belah pihak. Namun, lanjutnya, yang menonjol adalah inisiatif dari Pak Pramono," katanya.

Dihubungi secara terpisah, politikus PDIP Aria Bima mengatakan komunikasi politik antara KIH dengan KMP masih di level upaya melobi. Ia pun mengaku tidak mengetahui hasil dari pertemuan antara politikus senior PDIP Pramono Anung.

Sebelumnya, pada Sabtu malam (8/11), politikus senior PDIP Pramono Anung didampingi Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey melakukan komunikasi politik politik dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, Ketua MPR yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Fraksi Golkar Ade Komarudin.

"Senin baru Pak Pramono menjelaskan hasil pertemuannya. Sekitar jam 1 atau 12 di fraksi internal KIH," kata Aria.

Peneliti Hukum Tata Negara Imam Nasef menilai KIH tidak terlalu menonjolkan jatah alat kelengkapan dewan sebagai syarat utama untuk berdamai.

"Akan lebih baik apabila perdamaian itu memang dilandasi oleh kesadaran untuk lebih mementingkan rakyat, publik akan jauh lebih mengapresiasi itu," katanya.

Sebelumnya, Aria Bima juga melakukan komunikasi politik dengan Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan. Dalam pertemuan itu Aria menyinggung 16 kursi pimpinan komisi untuk KIH.

“Kalau KMP menyepakati 16 wakil pimpinan komisi untuk kami, masalah selesai,” kata Aria Bima.


LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER