Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Desmond J Mahesa, tidak mempermasalahkan permintaan revisi tata tertib DPR dan UU MD3. Namun begitu, Desmond beranggapan bahwa hal tersebut dikarenakan belas kasihan yang diberikan Koalisi Merah Putih (KMP) kepada Koalisi Indonesia Hebat.
"Ya kan? Apa alasannya? Kalau transaksional, ada harga nggak? Atau bahasa lainnya Indonesia hebat mempalak KMP," kata Desmond kepada para wartawan di lobi Nusantara I Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa siang (11/11). Pendapat Desmond beralasan. Menurutnya, tidak ada aturan yang dilanggar KMP.
"Aturan-aturan apa yang dilanggar? Ya kalau tidak puas dengan keputusan DPR yang hari ini dikuasai oleh KMP harusnya dilaporkan dengan hukum. Nah karena kita merasa bahwa oh ya sudah kita kasihan, dan merasa sesama anggota DPR, masyarakat muak tontonan-tontonan yang tidak menarik, pesan yang ada di masyarakat kan orang yang kalah tidak siap kalah, ini kan yang terjadi hari ini," kata Desmond membeberkan di fase damai antara KMP dan KIH.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dari poros negara hukum harusnya setiap yang merasa dirugikan harus melakukan gugatan bukan membuat tandingan. Ini kan sesuatu yang menurut saya tidak sehat," ujarnya menambahkan.
Meski demikian, dia mengiyakan bahwa sudah ada titik temu antarkedua koalisi tersebut. "Oh ya sudah ada titik temu. Titik temunya adalah akan ada amandemen MD3 dan Tatib yang mengubah pasal tertentu," ucapnya. "Bagi saya enggak ada masalah. Karena pada intinya ini bukan bagi-bagi kekuasaan. Bagi kita ini belas kasihan," ucapnya lagi.
Isu rapat perdana gabungan antara KMP dan KIH yang dikabarkan akan diadakan hari Kamis, menurut Desmond, bisa saja terjadi kalau KIH menyerahkan nama komisi. "Kalau mereka enggak menyerahkan juga enggak apa-apa," katanya menyindir.
Desmond juga menyampaikan soal tanggapan Prabowo Subianto soal kisruh DPR. "Kalau Pak Prabowo ya bilang apalah artinya ini. Tinggal kalian tanya ke KIH," kata Desmond. Desmond menegaskan bahwa bagi Prabowo adalah apa yang terbaik dikerjakan DPR dalam rangka mendistribusikan kesejahteraan rakyat secara baik.
"Mana nilai tambah pimpinan baru itu kepada masyarakat. Nah kalau pemerintahan baru tidak memberikan dampak yang baik bagi masyarakat, baru Pak Prabowo bersikap. Nah kalau sekarang kalau kita bersikap kan prematur juga. Belum apa-apa. Kita sabar-sabar aja," tuturnya.