Jakarta, CNN Indonesia -- Sikap Koalisi Indonesia Hebat yang meminta untuk direvisinya undang-undang MD3 dinilai sebagai upaya melemahkan dewan. Menurut politisi Partai Demokrat Benny K. Harman, langkah ini adalah untuk menyelamatkan pemerintahan Presiden Joko Widodo karena melihat kekuatan parlemen saat ini berada di partai oposisi.
"Ada pikiran-pikiran bahwa DPR sekarang ini terlalu kuat. Polanya ada
invisible hand dalam pemerintah Jokowi mengintervensi dalam partai tertentu," ujar Benny, Sabtu (15/11).
Menurut sudut pandang Benny, ada tiga pola yang dilakukan oleh KIH untuk menyelamatkan pemerintahan Jokowi. Pola pertama adalah
invisible hand, kemudian pola kedua dengan membangun fragmentasi di dewan sehingga dewan tidak bisa menjalankan fungsinya dan menjadi lemah. Lalu pola yang ketiga adalah dengan mengubah sejumlah pasal yang secara konstitusional merupakan jaminan terhadap hak-hak dewan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pihak Koalisi Indonesia Hebat meminta kepada Koalisi Merah Putih dan Pimpinan DPR untuk melakukan revisi terhadap pasal 98 ayat 6,7, dan 8 UU MD3. Revisi tersebut diperlukan karena dianggap membahayakan sistem presidensial.
Mantan Ketua Pansus tersebut pun akhirnya meminta KIH untuk membaca dan mempelajari kembali pasal tersebut. "Ada kekhawatiran di luar akal sehat berpolitik, maka saya usulkan KIH pelajari pasal tersebut sebaik-baiknya. Kalau teman-teman merasa belum mengerti, saya siap memberi penjelasan. Kalau teman-teman belum paham, saya siap memberi penjelasan,Gratis!" tegasnya.