GEMPA BUMI

BMKG Cabut Status Siaga Area Potensi Tsunami

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Nov 2014 13:36 WIB
Kondisi laut yang sudah stabil membuat BMKG mencabut status siaga di 15 titik rawan tsunami.
Kondisi laut sudah tenang, warga Maluku dan Sulawesi bisa kembali mendekati pantai. (CNNIndonesia/GettyImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peringatan Siaga tsunami dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait gempa bumi yang melanda area Maluku Utara kini sudah dihentikan. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Riyadi telah mengkonfirmasi pencabutan status siaga di seluruh area rawan tsunami.

"Baru diberhentikan. Kondisi laut kini sudah stabil," kata Riyadi saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu (15/11).

Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala richter melanda Kepulauan Maluku tadi pagi pukul 09.31 WIB. BMKG memberi peringatan bahwa gempa bumi ini berpotensi tsunami.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam situs web resminya, BMKG menulis peringatan dini tsunami diberikan untuk area Maluku Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Maluku. Warga sekitar sempat dihimbau untuk tidak berada di dekat pantai saat peringatan dini masih berlangsung.

Tsunami kecil


BMKG mencatat telah terdeteksi tsunami kecil di beberapa tempat, yaitu di Jailolo (09:43 WIB) setinggi 0.09 meter, di Manado (09:55 WIB) 0.03 meter, dan di Tobelo (10:24WIB) 0.01 meter.

Berdasarkan analisis dari Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI), Irwan Meilano dan
Masyhur Irsyam, gempa 7.3 SR terjadi akibat subduksi ganda dari lempeng laut Filipina di timur dan Eurasia di barat pada lempeng Laut Maluku.

Subduksi ganda menghasilkan kompresi barat timur dengan laju 4cm per tahun. Gempa tadi pagi memiliki mekanisme sesar naik.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan pendataan dampak gempa. Sejauh ini tsunami tidak terlihat di pantai. Dengan berakhirnya peringatan dini tsunami maka masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER