Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 2,5 bulan menjelang Munas Partai Golkar 2015, situasi di internal Golkar sudah terasa memanas. Bahkan ancaman pemecatan terlontar dari kubu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie kepada pengurus DPP untuk mendukung melanggengkan kekuasaannya sebagai ketua umum untuk kali kedua.
"Ada ancaman pemecatan dari Ical dan kubunya seperti Idrus (Marham) dan itu tidak fair. Kalau seperti ini Golkar akan pecah. " kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Leo Nababan, kepada CNN Indonesia, Senin (17/11).
Bahkan, Leo menuturkan, pihak Ical mendorong Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang akan digelar esok (18/11) di Yogyakarta untuk membicarakan tentang materi Munas. Namun, hal itu bisa dipatahkan, kata Leo. "Munas dan Rapimnas itu beda. Beda peserta, tidak bisa dipaksakan membahas materi Munas," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemaksaan aklamasi untuk pemenangan Ical di agenda Munas tercium oleh kubu tetangga, Leo menegaskan dirinya dan seluruh kader akan melawan tingkah-tingkah yang tidak demokratis. Steering Commite yang digagas Ical dengan ketuanya Nurdin Halid pun dipatahkan dalam rapat pleno di DPP Golkar pekan lalu.
"Kita sudah baca siasat itu, hari gini mau pakai pemaksaan aklamasi? apa kata dunia, jelas kami lawan," ujarnya.
Soal hadirnya dukungan kepada Ical yang mencapai lebih dari 50 persen pemegang hak suara dalam Munas, Leo mengatakan klaim itu sebagai hak Ical. Namun, menurut Leo, kandidat ketua umum lain pun memiliki hak klaim dukungan serupa.
"Priyo, Agung saya tahu mereka pun dapat dukungan. Saya punya catatan, Pak Agung punya 350 dukungan. Ya itu kan klaim masing-masing saja," ungkapnya.
Soal adanya wacana perubahan AD/ART partai khususnya mengenai 30 dukungan untuk maju dalam pencalonan di Munas, Leo mengatakan hal itu tidak akan berubah. "Semua harus siap, itu sudah kesepakatan."
Rapimnas Partai Golkar akan akan dilaksanakan di Hotel Melia Purwasari, Yogyakarta, 18-19 November. Agendanya membahas dan menyikapi isu penting bangsa, khususnya menyoroti BBM dan kisruh di DPR RI. "Isu terkini saja. Pembicaraan Munas tidak ada kecuali soal tempat dan waktu," papar Leo.