MAFIA SEPAK BOLA

Menpora Minta Komisi Dispilin PSSI Tegas

CNN Indonesia
Rabu, 19 Nov 2014 14:47 WIB
Menpora Imam Nahrawi akan menemui Komisi Disiplin PSSI untuk berantas mafia sepak bola di tanah air.
Sidang Komisi Disiplin PSSI dilaksanakan pada Selasa (28/10), di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta. Komdis memutuskan PSS dan PSIS didiskualifikasi dari Divisi Utama karena kasus lima gol bunuh diri. (CNN Indonesia/Haryanto Tri Wibowo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Insiden adu gol bunuh diri yang dilakukan oleh PSS Sleman dan PSIS Semarang pada Ahad (26/10) lalu disebut-sebut terjadi karena adanya mafia sepak bola di Tanah Air. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memastikan kementeriannya akan melakukan koordinasi dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

"Kami masih belum sampai ke sana. Masih butuh proses untuk mendalaminya. Semoga dalam waktu dekat," kata Imam saat mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk melengkapi berkas laporan harta kekayaannya, Rabu (18/11).

Saat ini, Imam menyebut, dirinya masih dalam tahap memberikan imbauan kepada Komisi Disiplin PSSI agar menunjukkan keseriusannya menangani permasalahan menjamurnya mafia di ranah persepakbolaan Indonesia. "Kami akan minta Komisi Disiplin PSSI untuk bertindak lebih tegas dan serius lagi," kata Imam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk membuktikan dukungannya kepada atlet-atlet sepak bola Indonesia, Imam pun memastikan akan memberi bonus tambahan jika Tim Garuda Merah Putih berhasil lolos masuk fase final AFF Suzuki Cup 2014, di Hanoi, Vietnam, pada Desember mendatang. 

Tak tanggung-tanggung, dia berjanji bakal menyerahkan seluruh gajinya kepada Evan Dimas Cs."Ya kami sudah menyiapkan (gaji) bulan pertama saya untuk mereka kalau masuk final," ujar Imam saat ditanya soal target pencapaian Tim Garuda.

Imam memastikan bakal menyerahkan 100 persen gajinya jika para penggawa lolos dari semi final. "Ya satu kali gaji. Gaji menteri ya," ujarnya.

Keberadaan mafia sepak bola Indonesia kini sudah menjadi rahasia umum. Kondisi tersebut kian kuat setelah terjadinya insiden yang menjadi buah bibir jagat persepakbolaan dunia. Kala itu, PSS Sleman dan PSIS Semarang menunjukkan permainan tanpa menjunjung sportivitas. 

Laga yang bergulir di babak delapan besar divisi utama itu berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan PSS. Ironisnya, semua gol tercipta lewat aksi bunuh diri. Insiden bermula setelah babak pertama berakhir dengan skor kaca mata. PSS lantas berinisiatif lebih dulu menyarangkan dua gol bunuh. Tak disangka, PSIS pun membalas dengan menjaring tiga gol ke gawang sendiri.

Pertandingan pun menjadi konyol. Belakangan diketahui, kedua tim memilih untuk kalah karena ingin menghindari bertemu Pusamania Borneo FC di babak selanjutnya. Imbas dari hasil tersebut, PSS dan PSIS didiskualifikasi dari divisi utama oleh Komisi Disiplin PSSI.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER