JAKSA AGUNG

Prasetyo Belum Berani Janji Tuntaskan Korupsi Secepat KPK

CNN Indonesia
Kamis, 20 Nov 2014 18:20 WIB
Jaksa Agung M Prasetyo belum berani janji bisa menyelesaikan kasus korupsi secepat KPK. Alasannya, kasus yang ditangani Kejaksaan Agung lebih beragam.
Jaksa Agung M Prasetyo siap dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (20/11). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jaksa Agung M Prasetyo menyatakan, Kejaksaan Agung (Kejagung) tak hanya melulu menangani korupsi. Karena itu ia belum berani berjanji bisa memberantas korupsi secepat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Negara kita luas dan yang ditangani kejaksaan bukan hanya korupsi," kata Prasetyo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (20/11) usai dilantik jadi orang nomor satu di korps adhyakasa.

Bekas politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu mengatakan, pemberantasan korupsi bukan monopoli satu pihak saja. Sebagai kejahatan luar biasa, korupsi harus diberantas bersama.  "Harus bersinergi dan saling mendukung," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain korupsi, lanjut Prasetyo, kejaksaan juga mengurus kasus tuntutan lain seperti narkoba, pembalakan liar, pencurian ikan, penambangan liar, dan kasus lainnya.

Menurutnya, itulah yang membedakan Kejaksaan Agung dengan instansi penegak hukum yang lain seperti Polri dan KPK. "Kami tangani semua (kasus), Kejaksaan Agung juga pengacara negara," kata Prasetyo.

Kejaksaan Agung adalah satu dari tiga penegak hukum yang berwenang menangani kasus korupsi. Selain Kejaksaan Agung, KPK dan Polri juga menangani kasus korupsi. Namun Kejaksaan Agung dan Polri selama ini dinilai sedikit lamban dibandingkan KPK dalam hal penanganan kasus korupsi.

Hari ini Prasetyo dilantik sebagai Jaksa Agung oleh Presiden Joko widodo. Meski berlatar belakang politik, Prasetyo tetap dipilih dengan syarat mundur dari keanggotaan partai. Sejumlah pihak meragukan dirinya bisa memimpin kejaksaan terutama berkaitan dengan latar belakang politiknya yang dikhawatirkan akan menimbulkan konflik kepentingan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER