Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri menyayangkan calon polwan yang melapor ke lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait adanya tes keperawanan. Menurut Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie, calon Polwan itu seharusnya melapor ke Polri untuk mendapatkan solusi masalah tersebut.
Yang terjadi kemudian, laporan calon Polwan itu terpublikasi luas di media massa. "Mestinya keberatan mereka disampaikan kepada kami. Kami pasti akan menerima," kata Ronny di Mabes Polri, Senin (24/11).
Jika laporan disampaikan ke Polri, masalah tersebut, menurut Ronny tentu bisa dicari solusinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu adanya tes keperawanan bagi para calon polisi wanita di Kepolisian Republik Indonesia menuai banyak kontroversi. Isu itu berkembang dan meruncing akibat adanya pencantuman syarat keperawanan di situs infopendaftaranpolri.com.
Polri telah menyatakan situs tersebut palsu yang tidak berkaitan dengan institusi Polri. Situs resmi Polri adalah pendaftaran.polri.go.id.
Dalam situs palsu tersebut dicantumkan adanya tes keperawanan. Selain itu informasi kontak yang ada hanya menyertakan alamat email dan jejaring sosial Facebook.
Sementara dalam situs resmi Polri, kontak yang tertera adalah Staf Sumber Daya Manusia Polri, Biro Pengendalian Personel, Gedung TNCC Lantai 9 Mabes Polri. Terdapat pula alamat email resmi serta situs rujukan.