Jakarta, CNN Indonesia -- Presidium Penyelamat Partai yang dibentuk untuk menjalankan Partai Golongan Karya telah memutuskan Musyawarah Nasional Partai akan digelar Januari 2015. Selain itu, Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Golkar disebut tidak bisa mencalonkan diri kembali menjadi ketua umum.
"Dia sudah melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai, selain itu dia juga sudah tidak bisa mempertanggungjawabkan kegiatan-kegiatannya," ujar salah satu Ketua Dewan Perwakilan Pusat Partai Golkar, Agun Gunanjar di Kantor DPP Golkar, Selasa (25/11).
Dia pun menyebut Ical, panggilan akrab Aburizal Bakrie, telah memaksakan kehendaknya dan mengambil keputusan dengan tidak demokratis. Agun mengatakan, kedaulatan ada di tangan anggota dan tidak bisa diputuskan sepihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Agung (Laksono) saja masih memberikan kesempatan bagi orang untuk berbicara, tidak diputuskan sepihak begitu saja. Dia (Ical) itu memang ingin melanggar dengan cara yang tidak demokratis," kata Agun.
Sebelumnya, Ical memutuskan Munas Golkar akan diadakan pada Ahad (30/11) di Bali. Jadwal tersebut merupakan hasil dari Rapat Pimpinan Nasional yang diadakan di Yogyakarta. Selain itu, dia juga berencana akan mencalonkan diri kembali sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar.
Namun Agun mengatakan status Ical saat ini sudah bukan ketua umum lagi. "Kita kan sudah putuskan tadi, hanya memberhentikan dari jabatan ketua umum," katanya. Selain itu, Agung Laksono juga mengatakan Ical tidak dipecat dari Partai Golkar. "Saya tidak mengatakan dia dipecat," ujarnya.
Agun mengungkapkan dirinya juga tidak mempermasalahkan jika nantinya ada indikasi terjadi munas ganda. "Kami tidak pernah mengatakan akan ada dua munas, karena bagi kami itu (Munas Bali) sudah dianggap tidak ada," kata Agun.