Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 4.100 kasus baru kanker anak terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Bahkan kanker pada anak menyumbang 10 persen angka kematian anak yang disebabkan penyakit.
Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Ira Soelistyo mengatakan ada dua jenis kanker yang paling banyak menimpa anak-anak di Indonesia. "Empat puluh persen penyakit kanker yang diderita anak-anak adalah kanker darah atau leukimia. Sementara, peringkat kedua diduduki kanker mata," kata dia menjelaskan saat ditemui
CNN Indonesia usai acara 8 Tahun Perjalanan Kasih YKAKI di Jakarta, Rabu (26/11) sore.
Berdasarkan pengalamannya, Ira mengatakan penyebab kanker pada anak justru tidak bersifat genetik. Lebih jauh lagi, hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan penyebab anak terjangkit penyakit kanker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru lahir anak langsung kena kanker. Makanya belum terbukti penyebabnya apa," kata Ira.
Sementara itu, ketidaktahuan akan bahaya kanker, serta mahalnya biaya pengobatanpun disinyalir sebagai penyebab utama tingginya angka kematian anak akibat penyakit tersebut. Padahal, Ira melanjutkan, kanker anak merupakan masalah kompleks karena perawatan dan pengobatannya membutuhkan waktu cukup lama.
"Pengobatan kanker itu umumnya memakan waktu tiga bulan sampai dua tahun. Belum lagi masa pemulihan selama lima bulan sampai dua tahun," kata Ira.
Walaupun proses penyembuhan kanker pada anak membutuhkan waktu lama, Ira mengimbau agar orang tua anak penderita kanker memperlakukan mereka dengan normal.
"Jangan terlalu protektif. Perlakukan anak secara normal," ucap Ira.
Ira menegaskan, dukungan lingkungan sekitar, terutama orangtua, memberi pengaruh sangat besar terhadap proses kesembuhan anak.
"Jika anak mendapat dukungan penuh, meski vonis dokter sudah tak ada harapan, dia masih bisa sembuh," ujar Ira.