Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama disarankan mengambil dua wakil sekaligus untuk membantunya memimpin ibu kota, yakni Sarwo Handayani dan Boy Bernardi Sadikin. Hal tersebut dikemukakan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera, Triwisaksana.
“Kalau saran saya sih, ambil dua-duanya karena itu diperbolehkan Perppu,” kata Sani, sapaan Triwisaksana, di Jakarta. Perppu yang ia maksud ialah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah.
Sani mengatakan, merujuk pada Pasal 168 ayat 1 poin c Perppu tersebut, provinsi dengan jumlah penduduk di atas tiga juta jiwa hingga 10 juta jiwa dapat memiliki dua wakil gubernur. Jakarta masuk kategori itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama Sarwo mencuat dalam bursa wakil gubernur Jakarta karena Ahok beberapa kali memujinya. Ahok menyebut Sarwo paham persoalan Jakarta sehingga bisa bekerja cepat. Sarwo adalah birokrat murni, seorang pegawai negeri sipil. Dia menjabat Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan DKI Jakarta.
Kepiawaian Sarwo diakui Sani. “Sarwo memang kompeten di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Saya tahu persis dia. Dia bisa membantu Ahok membenahi birokrasi,” kata Sani.
Namun, ujar Sani, Boy Sadikin pun pantas mendampingi Ahok. “Pak Boy itu kan politisi. Dia mengerti cara menjembatani (Ahok) dengan kolega politik di DPRD,” ujar Sani.
Seperti diketahui, hubungan Ahok dengan DPRD DKI Jakarta jauh dari kata harmonis, terutama pasca Ketua DPRD DKI Jakarta –yang berasal dari PDIP– mengumumkan Ahok sebagai Gubernur Jakarta tanpa menghiraukan ketidaksetujuan Koalisi Merah Putih. (Baca:
Beda Dasar Hukum KIH dan KMP soal Pelantikan Ahok)
Menanggapi usul PKS untuk mengambil dua wakil gubernur, Ahok mengatakan hanya mengajukan satu nama ke Kementerian Dalam Negeri. Sebab ia berpatokan pada Undang-Undang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
“Perppu tidak menggantikan UU Pemprov DKI Jakarta yang mengatakan ada empat deputi dan satu wakil,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/11).
Jika demikian halnya, Sani meminta Ahok untuk berpendirian teguh. Ahok diminta untuk percaya diri dan tak terpengaruh pihak lain dalam memilih wakil gubernur.