Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengimbau seluruh Kepala Dinas Pendidikan dari seluruh Indonesia untuk mengembalikan sekolah menjadi tempat belajar yang menyenangkan, seperti konsep sekolah yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara yang disebut Taman Siswa.
"Pendidikan di Indonesia harus membuat anak ketagihan ingin kembali ke sekolah, ingin belajar," kata Anies dalam pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan se-Indonesia di, Gedung Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin(1/12).
 Anak-anak sekolah dasar bermain di dalam museum. Pelajaran sekolah harus dibuat menyenangkan bagi siswa. (CNN Indonesia/Adhi) |
Anies mengatakan, Finlandia, sebagai negara dengan kualitas pendidikan terbaik yang sudah dipuji dunia, ternyata sudah menerapkan konsep belajar yang menyenangkan seperti yang dituliskan oleh Ki Hajar Dewantara sejak tahun 1930-an.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini dipraktekan di Finlandia, di negara sendiri malah tidak dipraktekkan. Taman itu menyenangkan tempat belajar dan bermain. Marikembalikan semangat itu. Mengubahnya perlu waktu," kata Anies.
Untuk mengubah wajah dunia pendidikan di Indonesia memang perlu waktu yang panjang. Apalagi dengan berbagai permasalahan menyangkut dunia pendidikan, tentu sulit untuk mengubahnya secara instan. “Indonesia bukan negara satu-satunya yg punya masalah seperti ini, negara lain juga pernah tapi mereka mau kerja serius dan berubah," ujar Anies.
Dalam paparannya, Anies menjelaskan, banyak negara yang sekarang tergolong negara maju karena mereka melakukan investasi pengembangan kualitas manusia.
"Di Tiongkok mereka melakukan evolusi hijau.Soal moral, akademik, kesehatan jiwa raga, pengembangan minat bakat yg unik, dan pengurangan beban akademik," ujarnya.
 Sejumlah anak sekolah mengamati koleksi patung di Museum Sumpah Pemuda usai mengikuti upacara memperingati Sumpah Pemuda, di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, Selasa 28 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Pengembangan kualitas manusia juga dilakukan oleh Korea. Pada tahun 1960-an, Korea merupakan negara miskin, posisinya hampir sama dengan Indonesia. Namun, kini kondisi Korea sudah jauh lebih maju dibandingkan Indonesia. "Mereka melakukan reformasi. Negeri lain pun berkaca, menengok masalahnya dan melakukan perubahan," kata Anies.
Anies menambahkan, permasalahan bangsa ini adalah selalu menganggap sebuah masalah menjadi hal yang lazim. "Republik ini tidak akan berubah kalau permasalahan dianggap lazim," kata Anies.