Jakarta, CNN Indonesia -- Tahapan Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar versi tim penyelamat,Ahad (7/12) malam, segera melangkah ke paripurna kelima atau pemilihan ketua umum periode 2014-2019. Tiga kader partai berlambang pohon beringin rencananya bakal bersaing merebut kursi panas tersebut, yaitu Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Priyo Budi Santoso.
Jelang tahap itu, Ketua Panitia Penyelenggaraan Munas, Yorrys Raweyai, menjelaskan perbedaan cara pemilihan antara munas versinya dan versi kubu Aburizal Bakrie (Ical). "Pemilihan ketua umum ini dipastikan terbuka dan transparan," katanya.
Yorrys memaparkan, masing-masing bakal calon ketum akan diberikan waktu selama lima belas menit untuk menyampaikan visi-misi mereka. Setelahnya, peserta munas akan masuk ke bilik untuk memberikan suara mereka. (Baca juga:
Adu Cepat Penyerahan Kepengurusan Golkar)
Saat ditanya siapa calon ketum terkuat, petinggi Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) ini enggan menyebut satu nama. Baginya, tujuan penting yang harus dicapai munas ini adalah menyelamatkan partai pemenang pemilu 2004 ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka sama-sama kuat, yang penting Golkar diselamatkan, baru bicara ketua umum," katanya. Yorrys juga menegaskan, kelompok yang dipimpin Ical merupakan musuh bersama.
Menurut Yorrys sudah ada sekitar 290 peserta munas yang memiliki hak suara. Jumlah ini belum memenuhi persyaratan yang diatur AD/ART Golkar. Yorrys beralasan, banyak peserta yang surat mandatnya masih terkendala.
"Mereka kan dari Bali langsung ke sini (Hotel Mercure, Jakarta). Ketua DPD pulang tapi tetap memberikan mandat. Karena dikirim melalui email atau fax, tim verifikasi tidak menganggap SK mereka belum sah," tuturnya.
Serupa dengan rencana kubu Ical, kepengurusan baru yang akan terbentuk di munas versi tim penyelamat akan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM, Senin (8/12) besok. Yorrys berharap pemilihan ini dapat diselesaikan malam ini.