GOLKAR TERBELAH

Jusuf Kalla Isyaratkan Dukung Munas Jakarta

CNN Indonesia
Senin, 08 Des 2014 15:26 WIB
"Saya akan mendukung Munas yang demokratis," kata Jusuf Kalla yang disebut-sebut bakal dijadikan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar kubu Agung Laksono.
Mantan ketua umum Golkar Jusuf Kalla menyatakan sudah berkomitmen untuk tak lagi aktif di politik, namun mendukung Munas Golkar yang demokratis. (detikfoto/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan ketua umum Golkar Jusuf Kalla menyatakan mendukung Musyawarah Nasional Golkar yang digelar lebih demokratis. Seperti diketahui, Golkar kini punya kepengurusan kembar: satu hasil Munas Bali dengan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum, dan satu lagi hasil Munas Jakarta dengan Agung Laksono sebagai ketua umum.

“Saya akan mendukung Munas yang dilangsungkan secara demokratis,” kata Kalla usai bertemu Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (8/12).

Saat ditanya lebih lanjut Munas mana yang demokratis menurut Kalla, ia balik bertanya kepada wartawan. “Menurut kalian, kubu yang mana (lebih demokratis?)” ujar Kalla.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, Munas Jakarta yang digelar Tim Penyelamat Partai Golkar yang diketuai Agung Laksono memilih ketua umum Golkar lewat sistem pemungutan suara atau voting. Sementara Munas Bali memilih Aburizal (Ical) secara aklamasi sebagai ketua umum.

Soal kabar dia akan dijadikan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar kubu Agung Laksono, Kalla sudah mengetahuinya. “Saya sudah dengar, tapi pesan itu belum sampai pada saya,” kata dia, tertawa kecil.

Namun Kalla kemudian menyatakan, posisinya saat ini tak lagi terlibat aktif dalam partai politik. “Saya, Pak Presiden, dan para menteri sepakat tidak akan terlibat lagi dalam partai politik. Semua kan diminta lepas jabatan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kalla pernah mengatakan pemecatan 17 kader Golkar oleh kubu Ical dalam Munas Bali tidak demokratis. Di antara 17 kader yang dipecat Ical itu juga termasuk Agung Laksono.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER