Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan Kurikulum 2013 layak direvisi karena memiliki beberapa persoalan mendasar. Persoalan tersebut antara lain beban penilaian siswa yang dinilai membingungkan serta banyaknya mata pelajaran.
“Penilaian dalam Kurikulum 2013 bikin guru pusing. Beban sekolah juga pada terlalu banyaknya mata pelajaran sehingga tidak fokus kita mengajar,” kata Lasro saat ditemui CNN Indonesia di Balai Kota, Senin (8/12).
Dia mengatakan banyaknya mata pelajaran membuat siswa tidak fokus dan pengetahuannya tidak mendalam. “Tahunya, sih, banyak. Tetapi sedikit-sedikit jadi gak tuntas malahan,” ujar dia melanjutkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Jumat (5/12) pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memutuskan untuk menunda pelaksanaan Kurikulum 2013 di beberapa sekolah non percontohan.
Keputusan itu mengundang reaksi dari banyak pihak. Serikat guru menegaskan keinginan mereka untuk mencabut total Kurikulum 2013.
Dukungan untuk menghentikan total Kurikulum 2013 datang dari pengguna media sosial Twitter. Dengan pagar #cabutK2013, warga Twitter meminta pemerintah untuk mengentikan Kurikulum 2013. Menurut beberapa komentar pengguna Twitter, alasan menerapkan kurikulum tersebut tidak jelas sama sekali bagi publik.
Lasro kemudian menyarankan agar pihak kementerian memperbaiki total pelaksanaan Kurikulum 2013. “Demi nusa dan bangsa dan demi visi misi kita revolusi mental,” kata Larso.
Revolusi mental, kata Larso, tidak hanya mengubah budi pekerti tetapi juga dalam rangka mempersiapkan setiap anak bangsa untuk memiliki kepribadian Indonesia yang utuh.