Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana berharap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadikannya sebagai kawan, bukan musuh. Jika kritik yang dilontarkannya selama ini dinilai tajam, pria yang akrab disapa Lulung mengaku hanya memberi masukan dalam posisinya sebagai mitra kerja gubernur.
Usai Rapat paripurna DPRD DKI tentang pengesahan alat kelengkapan dewan (AKD), Senin (8/12), Lulung terlihat berbicara akrab dengan Basuki. Saat ditemui usai pembicaraan itu, Lulung mengatakan apa isi pembicaraanya dengan Ahok.
"Kami selama ini tidak ada apa-apa, saya bilang ke Pak Ahok 'tolong jangan anggap saya musuh'," kata Lulung. Ahok menurut Lulung menyambut baik permintaanya itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai mitra kerja, Lulung mengatakan bahwa ia memberi masukan selama ini. Termasuk saat Ahok bicara kurang pantas, maka Lulung merasa berkewajiban untuk meluruskannya.
Lulung menegaskan, dirinya termasuk orang pertama yang mendukung Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah setelah Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi Presiden. "itu sesuai dengan konstitusi," ujar Lulung.
Selama ini Lulung kerap terlibat perang pernyataan melalui media massa. Lulung bahkan berniat menggunakan hak interpelasi untuk mempertanyakan pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Tidak ada prestasi. Hanya ada omongan Ahok yang selali menjadi sumber konflik," kata Lulung, Rabu (19/11).
Ahok tak kalah keras. Mantan Bupati Belitung Timur bahkan mengatakan ia akan memecat Lulung seandainya ia jadi Menteri Dalam Negeri.
"Kalau saya Mendagri, saya pecat Lulung," kata Ahok, Senin (10/11). Lulung sangat keras mengkritik Ahok. Lulung bahkan turut berorasi saat aksi unjuk rasa menolak Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta yang dilakukan oleh massa Front Pembela Islam (FPI) dan beberapa ormas Islam lainnya.