MUNAS GOLKAR

Kubu Ical Berharap Damai dengan Agung

CNN Indonesia
Selasa, 09 Des 2014 19:14 WIB
Golkar akan mengutamakan jalur damai dalam proses penyatuan partai berlogo pohon beringin itu. Kubu Agung Laksono diminta kembali ke pangkuan Golkar.
Anggota Fraksi Golkar DPR RI, Bambang Soesatyo (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo masih berharap kubu Agung Laksono kembali berdamai dan bersatu dengan kubu Aburizal Bakrie atau Ical. Golkar menurutnya akan mengutamakan jalur damai dalam proses penyatuan partai berlogo pohon beringin itu.

"Kami minta kawan-kawan hasil Munas di Ancol untuk kembali ke pangkuan Partai Golkar," kata Bambang usai peluncuran buku "Sisi Lain Istana, Andaikan Obama Ikut Pilpres Indonesia" di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (10/12).

Meski beberapa kali terlontar pernyataan bahwa jalan damai Golkar sudah tertutup namun Bambang mengaku ingin Golkar kembali satu. Saat ini ia menyerahkan sepenuhnya pada pemerintah dalam hal ini Kementerian Hukum dan HAM untuk memutuskan kubu mana yang dianggap sah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia berharap Kementerian Hukum dan HAM memutuskan legalitas kepengurusan Golkar sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Golkar serta Undang-undang Partai Politik.

"Kami serahkan ke pemerintah yang punya waktu tujuh hari untuk memutuskan mana yang memenuhi keabsahan persyaratan AD/ART," katanya.

Partai Golongan Karya saat ini terbelah dua. Satu kubu versi Musyawarah Nasional di Bali pimpinan Aburizal Bakrie. Kubu lainnya hasil Munas di Jakarta pimpinan Agung Laksono.

Ical kemarin, Senin (8/12), mendatangi Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mendaftarkan kepengurusannya ke pemerintah. Menkumham Yasonna Laoly menerima secara langsung laporan tersebut. Pada hari yang sama Agung Laksono sebagai Ketua Umum Partai Golkar Munas di Jakarta juga mendaftarkan kepengurusan.

Yasonna mengatakan akan segera memeriksa laporan dari kedua kubu, tapi tidak bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan. "Intinya akan kami lihat, baca, lalu analisis," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER