PEMBANGUNAN DESA

Pembangunan Jaringan BTS Solusi Sistem Desa Online

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2014 21:12 WIB
Menteri Marwan Jafar menyebut, program pembangunan jaringan Base Transceiver Station (BTS) internet merupakan solusi untuk atasi jaringan internet.
Menteri Marwan Jafar menyebut, program pembangunan jaringan Base Transceiver Station (BTS) internet merupakan solusi untuk atasi jaringan internet. (Dok. Staff Humas Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Desa Karang Indah Provinsi Kalimantan Selatan Sunardi menyatakan, pengoperasian sistem informasi desa online yang diluncurkan Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi masih terkendala jaringan internet. Menteri Marwan Jafar menyebut, program pembangunan jaringan Base Transceiver Station (BTS) internet merupakan salah satu solusi.

"Salah satu program Kementerian Desa adalah membangun jaringan BTS. Di daerah-daerah yang tidak ada internetnya, tidak ada handphone apalagi, BTS harus dibuat," ujar Marwan saat meluncurkan sistem informasi desa online di Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa, Jakarta, Senin (15/12).

Menurut Marwan, pembangunan koneksi internet bukan hanya tanggung jawab Kementerian Desa, tetapi juga Kementerian Komunikasi dan Informatika. Apalagi saat ini masih banyak daerah yang belum memiliki akses internet baik. "Khususnya daerah Timur seperti Papua," kata Marwan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk membangun sistem informasi desa online, Kementerian Desa telah membuat sistem yang mudah dioperasikan masyarakat desa. Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, hanya membutuhkan waktu empat hari mengisi kelengkapan situs desa yang terintegrasi dengan sistem informasi desa online.

Hal tersebut dapat terlaksana karena sistem pengisian yang dianggap mudah. "Dibandingkan dengan aplikasi web desa yang lain, sistem informasi ini lebih mudah," ujar Sunardi.

Dalam proses pengisian data, Sunardi mengaku hanya membutuhkan sedikit bimbingan. "Kami melakukan ini tanpa pelatihan. Hanya dipandu password dari kementerian dan dibantu pegawai honorer," ujarnya.

Namun, lanjut Sunardi, jaringan internet memang menjadi salah satu kendala terbesar di sejumlah desa dalam mengimplementasikan sistem desa online. "Kami masih kesulitan dalam jaringan internet. Tapi kami punya wifi, jadi bisa lebih mudah," kata Sunardi.

Menteri Marwan secara resmi meluncurkan sistem informasi desa online dengan situs indonesiamembangun.id. Laman ini terintegrasi langsung dengan situs setiap desa. Selain dapat melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), situs ini juga dapat diakses untuk mendapatkan informasi lengkap data kependudukan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER