Jakarta, CNN Indonesia -- Operasi pencarian korban longsor Banjarnegara di Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar untuk sementara dihentikan lebih awal. Pukul 13.00 WIB, Selasa (16/12) operasi pencarian terpaksa dihentikan karena kondisi tanah dan hujan deras.
Hingga pukul 17.15 WIB tim pencari telah menemukan 41 laki-laki, dan 23 perempuan tewas. Pencarian masih terus dilakukan, karena menurut data yang diperoleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, setidaknya masih ada 44 orang belum ditemukan.
"Hari ini tim gabungan menemukan delapan jenazah dan satu potongan kaki perempuan. Dari 64 korban, ada enam korban belum teridentifikasi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (16/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari ke 64 korban yang telah ditemukan, 45 korban berasal dari Kecamatan Karangkobar, 13 korban dari luar Karang Kobar dan 6 orang belum bisa diidentifikasi. Korban dari luar Kecamatan Karangkobar berasal dari Cirebon, Banjarmangu, Wanayasa, Susukan Cirebon, Bawang dan Purwodadi.
Data terakhir menyebutkan ada 1.146 pengungsi yang tersebar di 10 lokasi. Jumlah ini turun dari hari sebelumnya yaitu 1.886 jiwa, karena lebih memilih pulang ke rumahnya yang tidak jauh dari lokasi longsoran atau berada di desa sekitar.
"Mereka yang panik dan ikut mengungsi berasal dari desa-desa yang tidak jauh dari lokasi longsong. Mereka berangsur-angsur pulang," jelas Sutopo.
Mengenai kebutuhan para pengungsi, BNPB dan relawan mengaku cukup memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi. Namun,kebutuhan mendesak seperti pemakaman, pakaian anak, susu anak, selimut, obat-obatan dan sanitasi berada dalam situasi darurat.
Kerugian dalam bencana ini masih dihitung, termasuk rencana pemetaan untuk relokasi penduduk yang tengah disiapkan oleh pemerintah dengan lokasi tidak terlalu jauh dari desa asal. Sutopo juga menghimbau agar warga sekitar berhati-hati karena curah hujan yang cenderung meningkat hinggan Januari 2015 mendatang.