KONGRES DEMOKRAT

Nurhayati: SBY Ketum, Demokrat Tidak Akan Kisruh Dualisme

CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2014 16:02 WIB
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, hanya SBY yang dapat mengembalikan kejayaan Partai Demokrat.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) didampingi Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan (kiri) saat memberikan keterangan pers terkait rencana Presiden mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undangan (Perppu) terkait soal UU Pilkada. Jakarta, Selasa (30/9). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengatakan ada banyak kader Demokrat yang menginginkan Susilo Bambang Yudhoyono untuk masuk dalam bursa pemilihan ketua umum pada Kongres 2015 nanti. Menurutnya, hanya SBY yang dapat mengembalikan kejayaan Partai Demokrat.

"Kalau SBY yang pimpin semoga Demokrat bisa besar lagi, bisa kembalikan kepercayaan masyarakat kepada Demokrat," ujar Nurhayati di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/12).

Lebih lanjut, menurutnya dengan terpilihnya kembali SBY menjadi ketua umum pada Kongres 2015 adalah cara Partai Demokrat untuk mengantisipasi kisruh dualisme kepemimpinan yang terjadi di dalam tubuh Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Golkar.

Ia tidak melihat adanya bentuk penghalangan demokrasi dari hal ini. Menurutnya hal ini menjadi suatu kemajuan karena banyaknya DPD dan DPC yang menginginkan kembali SBY. Namun ia mengaku belum mengetahui persisnya seberapa banyak yang mendukung SBY.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bukan top down tapi bottom up. Saya dengar banyak Demokrat daerah yang tetap mengingikan Pak SBY," katanya.

Diketahui, SBY terpilih menjadi ketua umum pada Kongres Luar Biasa pada Maret 2013 lalu untuk menggantikan Anas Urbaningrum yang terjerat perkara korupsi. Pada saat itu ia mengatakan hanya akan memimpin partai berlambang bintang mercy ini sampai pemilihan presiden 2014.

Beberapa kader Demokrat menilai SBY mengingkari omongannya sendiri apabila mencalonkan diri sebagai ketua umum. Namun, Nurhayati membantah hal tersebut.

"Apa yang diingkari? Yang meminta kan kami kami ini. Tidak ada yang diingkari," katanya tegas.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER